Bisnis.com, JAKARTA - Hari ini, Selasa 23 April 2024 diperingati sebagai Hari Buku Sedunia dan Hak Cipta Sedunia.
Hari Buku Sedunia diperingati sebagai wujud kepedulian akan minat membaca dan pentingnya membaca agar dapat menambah ilmu bagi seluruh masyarakat di dunia.
Peringatan ini dilakukan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk mempromosikan kegiatan membaca, penerbitan, dan hak cipta.
Sejarah Hari Buku Sedunia
Mengutip National Today, Hari Buku Sedunia ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 23 April 1995.
Tanggal tersebut dipilih dengan alasan untuk mengenang para tokoh penulis William Shakespeare, Miguel de Cervantes, William Wordsworth, David Halberstam, dan penulis sejarah Spanyol ternama, Inca Garcilaso de la Vega.
Pada awalnya, penulis Valencia Vicente Clavel Andrés menyarankan peringatan tersebut dilakukan untuk menghormati penulis Miguel de Cervantes.
Ada dua pilihan tanggal, yakni pada hari kelahiran Miguel de Cervantes, 7 Oktober, atau hari kematiannya, pada tanggal 23 April.
Akhirnya dipilih tanggal 23 April karena hari kematiannya bertepatan dengan tanggal sejumlah penulis terkenal lainnya meninggal dunia.
Alhasil, hari Buku Sedunia diperingati pertama kali di Inggris dan Irlandia pada tahun 1997. Peringatan tersebut untuk mendorong minat membaca pada anak muda.
"Kami ingin melakukan sesuatu untuk mengubah peran membaca dan pesan kami hari ini sama seperti dulu, bahwa membaca itu menyenangkan, relevan, dapat diakses, mengasyikkan, dan memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan," ujar pendiri Hari Buku Sedunia, Baroness Gail Rebuck.
Buku juga dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi.
Setiap tahunnya UNESCO akan membuka pendaftaran untuk kota di seluruh dunia yang berminat mengajukan diri agar kotanya sebagai ibu kota buku dunia selama satu tahun.
Pada 2023, Kota Accra dipilih karena fokusnya yang kuat pada kaum muda serta potensi untuk berkontribusi pada budaya Ghana.
Kemudian pada 2024, Kota Strasbourg yang menjadi ibu kota wilayah Alsace, yang terletak di Prancis Timur, terpilih sebagai ibu kota buku sedunia karena fokusnya pada buku untuk menjawab tantangan sosial dan perubahan iklim melalui program bertajuk “Reading for the Planet” atau "Membaca untuk Planet".