Bisnis.com, JAKARTA - Para ibu seringkali mengalami baby blues setelah melahirkan yang mempengaruhi kesehatan mentalnya. Apabila kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi.
Baby blues merupakan bentuk depresi dan kecemasan ringan yang dialami ibu, ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati seperti sedih dan gundah secara berlebihan. Umumnya, kondisi ini terjadi selama 14 hari setelah melahirkan.
Dilansir dari utsmed.org dan choosingtherapy.com, Senin (20/5/2024) sekitar 50% hingga 80% wanita di dunia mengalami baby blues dan kondisinya semakin buruk pada 3 atau 4 hari setelah melahirkan.
Gejala-gejala Baby Blues Pada Ibu
1. Merasa sedih berkepanjangan
2. Menangis berlebihan
3. Alami perubahan suasana hati
4. Sulit tidur
5. Mudah marah
6. Emosi tidak stabil
7. Sering lupa
8. Nafsu makan menurun
9. Rasa cemas tidak bisa mengurus anak dengan baik
10. Merasa tidak mampu dalam mengurus anak
Penyebab Baby Blues
1. Perubahan hormon
Selama kehamilan, poros hipotalamus hipofisis adrenal (HPA) mengalami perubahan yang mempengaruhi kadar hormon pelepas kortikotropin (CRH). Saat melahirkan, kadar CRH dan HPA mengalami ketidakstabilan yang menyebabkan terganggunya psikis ibu.
2. Stres merawat bayi
Para wanita yang baru mempunyai anak, seringkali mengalami masalah penyesuaian terhadap dirinya untuk melakukan peran sebagai ibu dan istri. Akibat dari perubahan hidup ini, sebagian dari mereka merasa cemas dan khawatir berlebihan setelah melahirkan, sehingga memicu terjadinya baby blues.
3. Kurang tidur
Penelitian menemukan, para ibu cenderung memiliki kualitas tidur yang buruk setelah melahirkan, sehingga dapat memicu terjadinya depresi dan stres. Selain itu, ibu seringkali mengalami kesulitan tidur selama trimester ketiga kehamilan, kondisi ini berisiko meningkatkan baby blues setelah melahirkan.
Faktor Risiko yang Meningkatkan Baby Blues
1. Mengalami kehamilan yang tidak diinginkan
2. Rendah diri
3. Tidak memiliki pasangan
4. Merasa kecewa atau tidak puas dengan pasangan
5. Takut melahirkan
6. Menjalani persalinan sesar
7. Mengalami kecemasan dan stres saat lahir
Cara Mengatasi Baby Blues
1. Istirahat yang cukup
Kurang waktu istirahat menjadi salah satu penyebab baby blues pada ibu. Karena itu, ibu harus bisa membagi waktu dengan baik antara mengurus bayi dan mengurus dirinya sendiri. Mulai sekarang, gunakanlah waktu tidur bayi untuk mengistirahatkan tubuh sejenak, pastikan ibu mendapatkan kualitas tidur yang baik dengan durasi waktu 7 - 8 jam per hari.
Selain itu, para ibu wajib menghindari konsumsi asupan tinggi kafein, gula, makanan cepat saji, dan makanan pedas yang merupakan faktor penyebab gangguan pada tidur.
2. Olahraga
Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik saja, tetapi juga berdampak positif untuk meningkatkan kesehatan mental seseorang, khususnya bagi para ibu yang baru melahirkan.
Olahraga rutin dapat membantu mengatasi stres, kegelisahan, dan kecemasan yang merupakan pemicu terjadinya baby blues. Namun, para ibu harus mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter apabila ingin melakukan olahraga, agar meminimalkan risiko terjadinya komplikasi lain.
Berikut Olahraga Ringan untuk Ibu
1. Jalan kaki
2. Senam kegel
3. Latihan otot punggung
4. Squat
5. Pelvic tilt
3. Bercerita dengan orang lain
Para ibu baru, seringkali mengalami berbagai masalah akibat perubahan kebiasaan yang harus dijalani. Akhirnya, kondisi ini memicu kecemasan dan stres berlebihan pasca melahirkan, sehingga dapat meningkatkan risiko mengalami baby blues.
Karena itu, dukungan dari orang lain sangat dibutuhkan ibu untuk menjaga kesehatan mentalnya. Maka, mulai sekarang cobalah untuk menceritakan masalah yang dialami kepada orang lain, selama masa kehamilan maupun setelah melahirkan.
4. Meminta bantuan
Ibu yang mengalami baby blues seringkali mengalami ketidakstabilan emosi, apabila kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental anak.
Karena itu, para ibu wajib memberitahu kesulitan yang dihadapi kepada pasangan, keluarga, atau teman, agar mereka bisa mengetahui dan membantu mengatasi masalah yang dialami. Misalnya, ibu dapat meminta tolong kepada pasangan untuk berbagi tugas selama merawat bayi seperti mengganti popok atau memandikan.
5. Konsultasi dengan dokter
Berkonsultasi dengan dokter menjadi alternatif yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya baby blues setelah melahirkan. Dengan membicarakan kendala dan ketidaknyamanan kepada tenaga profesional, dapat membantu mengurangi kecemasan dan kekhawatiran yang merupakan pemicu baby blues. (Nur Afifah Azahra Aulia)