Bisnis.com, JAKARTA – Juara satu World Barista Championship (WBC) 2024 di Korea Selatan, Mikael Jasin bagikan tips meracik kopi di rumah, dengan rasa layaknya khas cafe ternama. Tak hanya itu dia juga menyampaikan cara menikmati kopi untuk memberikan pengalaman berbeda.
Mikael menjelaskan untuk menciptakan kopi yang nikmat diminum, tidak harus mengikuti standar cafe ternama dengan alat-alat yang profesional, melainkan dari penggunaan bahan-bahan berkualitas.
“Sebenarnya yang penting sama aja kayak komersial, yang penting bahannya yang paling bagus yang bisa kita dapatkan. Jadi gak harus selalu mesinnya yang paling bagus, tapi bahannya sendiri harus bagus. Apakah itu kopinya, apakah itu susunya,” katanya saat menghadiri acara Arummi Foods, Selasa (21/5/2024).
Dari pemilihan beans kopi, katanya, tergantung kepada individu itu sendiri dalam menikmati kopi. Seperti beans robusta dan arabica, yang memiliki aroma dan cita rasa berbeda saat dinikmati.
“Misalnya lagi butuh kafein yang lebih banyak ya, robusta. Butuh kafein yang ga begitu banyak ya, arabica,” jelasnya.
Lalu, dari pemilihan susu disesuaikan dengan kebutuhan setiap individu. Dia beralasan hal ini berhubungan dengan kondisi alergi seseorang saat meminum susu sapi. Menurutnya, penggunaan susu sebagai bahan pendukung kopi dapat digantikan dengan produk susu yang terbuat dari kacang kedelai, oat, atau kacang mede.
“Sebenarnya ada dua, ada fungsi (dan) ada hedonik. Kalau fungsi, misalnya kan laktosa intoleran, tapi masih pengen ngopi seperti ada susunya, itu bisa pakai alternatif milk. Tapi selain itu juga bisa dari segi rasa, kayak saya ga laktosa intoleran, tapi saya juga suka minum susu alternatif karena rasanya unik, beda dengan rasa susu sapi,” paparnya.
Barista yang pernah menyabet juara 4 di WBC 2019 itu menjelaskan perbedaan karakteristik susu sapi dan non sapi saat ingin diaplikasikan ke kopi.
Dia menyebut susu sapi tidak bisa langsung dicampur dengan kopi, sebab memiliki kandungan lemak dan protein yang berbeda, sehingga dapat merubah rasa serta tekstur kopi itu sendiri.
Sedangkan jika menggunakan susu non laktosa dapat memberikan cita rasa lebih creamy dan unik saat dikombinasikan dengan kopi. Sebagai contoh, dia menceritakan pengalamannya dalam menggunakan jenis susu ketika bertanding di WBC 2024, Korea Selatan. Kala itu dia memakai varian susu non laktosa untuk menciptakan rasa berbeda.
Mikael menerangkan dalam membuat espresso, dia membutuhkan 80 ml susu non laktosa. Takaran itu jauh berbeda jika digunakan untuk kebutuhan komersil, yakni sebanyak 150 ml. Penggunaan susunya pun disesuaikan dengan jenis kopi agar menciptakan rasa yang sesuai.
Cara Menikmati Kopi ala Mikael Jasin
Baginya kopi bukan hanya sekedar minuman pendamping saat kongkow atau kumpul keluarga, tapi juga menjadi alat meditasi untuk menenangkan pikiran.
Mikael menyebutkan beberapa step untuk menikmati kopi agar memberikan sensasi berbeda dari mengonsumsi kopi pada umumnya.
“Paling gampang adalah napas, tapi napasnya ga cuman asal napas. Kita napasnya dari hidung, (lalu) dikeluarkan dari mulut. Ini ditambah dengan pejamkan mata karena biasanya kalau matanya kebuka itu banyak sensori overload, karena banyak stimulus-stimulus,” terangnya.
“Kalau saya biasanya ngebayangin padang yang luas aja gitu. Istilahnya ga ada orang, cuman rumput dan alang-alang. Yaudah saya di situ. Itu peace full itu,” lanjutnya.
Mikael juga menyampaikan bahwa kopi memiliki nilai filosofis saat diminum, sehingga menciptakan ketenangan atau mind full.
Pada kesempatan tersebut, Chief Executive Officer (CEO) Arummi Foods, Nacitta Kanyandara mengatakan telah melakukan kolaborasi dengan para barista untuk menciptakan tekstur susu yang sesuai dengan keinginan konsumen.
“Kita udah secara eksplisit mengundang rekan-rekan barista diproses RnD itu. Kita ingin mastiin produknya sesuai dengan kebutuhan barista-barista, ga cuman di Indonesia tapi populer di dunia juga, yaitu tekstur susu yang creamy, bisa dicraft, dan rasanya cocok dengan berbagai campuran bahan-bahan lainnya,” pungkas Nacitta. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)