Bisnis.com, JAKARTA -- Penyakit jantung telah menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk di Indonesia.
Salah satu yang bisa menjadi penanda sakit jantung menurut para ahli, adalah tidur dengan mendengkur atau mengorok.
Mengutip Parade.com, Dokter Ahli Jantung di Intermountain Health, Sharan Sharma mengatakan penyakit jantung dapat dikurangi secara signifikan jika kita mampu mencegah faktor risikonya.
Tidur lebih banyak adalah salah satu hal pertama yang direkomendasikan oleh ahli jantung untuk mengurangi risiko.
Namun, masalah umum yang terjadi saat tidur, seperti mendengkur mungkin merupakan tanda bahaya akan risiko terkena penyakit jantung.
Dia memaparkan, mendengkur bisa menjadi tanda penyakit sleep apnea, yang bisa berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
"Kami sekarang mengetahui bahwa sleep apnea dikaitkan dengan berbagai penyakit jantung seperti fibrilasi atrium, hipertensi, dan gagal jantung," papar dr. Sharma.
Apa itu Sleep Apnea?
Sebuah studi pada 2024 terhadap lebih dari 12.000 orang yang diterbitkan di Nature menemukan bahwa mendengkur secara teratur meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
“Apnea adalah tidak adanya aliran udara selama setidaknya 10 detik,” kata Dr. Sanjay Rajagopalan, Direktur Institut Penelitian Kardiovaskular dan Fakultas Kedokteran di Case Western Reserve University.
Mendengkur juga bisa menjadi tanda penurunan aliran udara yang tidak terlalu parah yang dikenal sebagai "hipopnea" yang juga berlangsung selama 10 detik atau lebih. Keduanya memiliki akibat yang bisa berbahaya bagi jantung.
"Gangguan ini meningkatkan stres, atau hormon 'fight-and-flight', kortison, dan adrenalin," kata Dr. Leonard Pianko, ahli jantung Aventura.
Lonjakan hormon ini meningkatkan tekanan darah dan detak jantung serta dapat memberikan tekanan berkelanjutan pada sistem kardiovaskular, yang kemudian dapat menyebabkan angina atau serangan jantung.
Selain penyakit jantung, mendengkur juga mengganggu tidur, yang dapat menyebabkan kantuk di siang hari, kesulitan berkonsentrasi, dan mudah tersinggung. Ditambah lagi, gangguan tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Salah satunya, berdasarkan sebuah studi pada 2023 di bidang Hipertensi menemukan bahwa ketidakteraturan tidur dikaitkan dengan kemungkinan peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi.
Lantas, apakah mendengkur selalu merupakan tanda penyakit jantung?
Dr. Sharma mengatakan mendengkur tidak selalu mengindikasikan sleep apnea atau peningkatan risiko penyakit jantung.
Ada beberapa penyebab mendengkur selain sleep apnea, di antaranya hidung tersumbat, penyimpangan septum hidung, dan konsumsi alkohol adalah beberapa penyebab umum lainnya.
Di sisi lain, Dr. Rajagopalan menyarankan masyarakat untuk memberikan perhatian khusus terhadap mendengkur karena hal ini berkaitan dengan penyakit jantung jika hal ini juga terkait dengan:
1. Pernapasan terasa atau terlihat berhenti saat tidur
2. Mengantuk secara berlebihanan di siang hari
3. Kesulitan berkonsentrasi
4. Sakit kepala di pagi hari
5. Sakit tenggorokan saat bangun tidur
6. Tidur gelisah
7. Terengah-engah atau tersedak di malam hari
8. Tekanan darah tinggi
9. Mendengkur sangat keras sehingga mengganggu tidur pasangan
Cara Mengurangi Risiko Sleep Apnea
Dr. Pianko mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk menurunkan kemungkinan terkena sleep apnea, dan banyak tips serupa dengan saran utama untuk mengurangi kemungkinan penyakit jantung, meliputi:
1. Latihan fisik secara teratur
2. Mempertahankan berat badan yang sehat
3. Berhenti merokok
4. Batasi alkohol
Adapun, jika Anda memang menderita sleep apnea, bisa diobati dengan penggunaan masker continuous positive airway pressure (CPAP).
“Untuk mengobati sleep apnea, udara bertekanan harus dialirkan dari mesin CPAP melalui selang dan masker dan masuk ke saluran napas bagian atas untuk menjaga saluran udara tetap terbuka," jelas Dr. Pianko.