Bisnis.com, JAKARTA — Kekayaan di dunia bergerak begitu dinamis. Namun, menurut World Inequality Database, kepemilikan kekayaan dunia begitu timpang. Sebagian besar hanya dimiliki oleh 10% penduduk dunia.
Berdasarkan Gini Index dari data UBS Global Wealth Report 2024, terdapat 10 negara yang memiliki ketimpangan kekayaan terbesar di dunia, termasuk di Indonesia.
Indeks tersebut mengukur kesenjangan kekayaan antara anggota masyarakat terkaya dan termiskin. Skor nol menunjukkan kesetaraan sempurna, ketika setiap orang memiliki kekayaan yang sama, dan 100 menunjukkan ketimpangan maksimum di mana satu orang memiliki semua kekayaan, dan yang lainnya tidak memiliki apa pun.
Berikut ini adalah 10 negara teratas dengan ketimpangan kekayaan tertinggi sampai dengan pada 2023 sebagaimana diukur berdasarkan indeks Gini:
1. Afrika Selatan 82
2. Brasil 81
3. Uni Emirat Arab 77
4. Arab Saudi 77
5. Swedia 75
6. Amerika Serikat 75
7. India 73
8. Meksiko 72
9. Singapura 70
10. Indonesia 68
Berdasarkan data tersebut, negara berkembang, seperti Afrika Selatan, Brasil, India, Meksiko, dan Indonesia, masuk dalam daftar 10 teratas.
Alasannya negara-negara ini sering menghadapi tantangan seperti pembangunan ekonomi yang tidak merata, akses terbatas ke pendidikan dan layanan kesehatan, dan kesenjangan pendapatan yang signifikan antara daerah perkotaan dan perdesaan.
Sementara negara-negara Timur Tengah yang kaya minyak seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi menghasilkan kekayaan yang besar. Namun, distribusi kekayaan tersebut bisa sangat tidak merata, sering kali terkonsentrasi di antara sekelompok kecil elit.
Uni Emirat Arab diproyeksikan akan menarik sejumlah besar jutawan pada 2024, dengan perkiraan 6.700 orang akan pindah ke sana pada akhir tahun ini.
Ketimpangan kekayaan di Timur Tengah terpampang nyata dengan pada 2022, 1% orang dewasa teratas di Uni Emirat Arab menguasai 43,5% dari total kekayaan negara tersebut.
