Asam lambung atau gerd/FKUI
Health

Waspada, Peradangan Kronis Bisa Sebabkan Kanker Gastrointestinal

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 15 Agustus 2024 - 09:55
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Peradangan kronis telah dikaitkan dengan perkembangan kanker gastrointestinal.

Kondisi seperti GERD, penyakit radang usus, dan pankreatitis kronis dapat menyebabkan peradangan jangka panjang, menyebabkan mutasi sel dan meningkatkan risiko kanker.

Menurut Dr Amit Javed, Direktur Senior - GI, onkologi GI & akses minimal & bedah bariatrik, Fortis Memorial Research Institute, Gurugram dilansir dari timesofindia, peradangan kronis telah menjadi faktor kunci dalam perkembangan kanker pada saluran gastrointestinal (GI).

Ini meliputi peradangan lambung, usus, pankreas, dan bagian lain dari sistem pencernaan.

Peradangan adalah respons alami tubuh kita terhadap cedera atau infeksi, yang dirancang untuk melindungi kita. Namun, bila peradangan menjadi jangka panjang atau kronis, hal ini dapat menyebabkan kerusakan alih-alih menyembuhkan, sehingga meningkatkan risiko kanker.

Jika peradangan berlanjut, hal ini dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel saluran pencernaan.
 
Biasanya, peradangan membantu menyembuhkan jaringan yang rusak, namun jika terus berlanjut, hal ini dapat merusak DNA di dalam sel, menyebabkan sel tersebut bermutasi. Seiring waktu, mutasi ini dapat terakumulasi dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.

Beberapa kondisi umum menyoroti hubungan antara peradangan kronis dan kanker pada saluran pencernaan. Misalnya, penyakit refluks gastroesofagus (GERD) adalah suatu kondisi di mana asam lambung sering mengalir kembali ke kerongkongan sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan.

Jika peradangan ini terus berlanjut, hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut esofagus Barrett, yang meningkatkan risiko terkena kanker esofagus.

Penyakit radang usus (IBD), seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, adalah contoh lainnya. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang lapisan usus sehingga menyebabkan peradangan berkelanjutan. Sayangnya, peradangan kronis ini dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, terutama jika penyakit ini berlangsung lebih lama.

Kondisi lain, pankreatitis kronis, melibatkan peradangan jangka panjang pada pankreas, organ yang membantu mencerna makanan dan mengatur gula darah. Seiring waktu, peradangan berulang ini dapat menyebabkan perubahan pada sel pankreas sehingga meningkatkan risiko kanker pankreas. 

Demikian pula kolangitis, yaitu peradangan pada saluran empedu, dapat menyebabkan kanker saluran empedu (kolangiokarsinoma) jika peradangan berlangsung lama.

Selain kondisi medis tersebut, faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang buruk juga dapat berkontribusi terhadap peradangan kronis pada saluran pencernaan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker.

Sederhananya, jika tubuh terus-menerus berada dalam keadaan peradangan, kemungkinan berkembangnya kanker pada sistem pencernaan akan meningkat. Inilah sebabnya mengapa mengelola kondisi yang menyebabkan peradangan kronis dan menerapkan gaya hidup sehat merupakan langkah penting dalam mengurangi risiko kanker GI.

Memahami risiko ini membantu pasien dan penyedia layanan kesehatan bekerja sama untuk menangani peradangan kronis secara efektif. Deteksi dini, pengobatan peradangan, dan perubahan gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan seimbang, berhenti merokok, dan membatasi alkohol, dapat memberikan perbedaan besar dalam mencegah perkembangan kanker pada saluran pencernaan.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro