Bisnis.com, JAKARTA - Lidah adalah organ dalam yang vital, terbungkus dengan baik di dalam rongga mulut dan terlindung dari lingkungan.
Lidah memiliki ciri-ciri unik yang berbeda dari individu ke individu dan bahkan antara kembar identik. Ciri-ciri warna, bentuk, dan permukaan merupakan ciri khas setiap individu, dan ini berfungsi sebagai alat identifikasi.
Banyak mode sistem biometrik yang telah ada seperti sidik jari, pemindaian iris mata, warna kulit, verifikasi tanda tangan, pengenalan suara, dan pengenalan wajah.
Pencarian metode identifikasi pribadi baru yang aman telah mengarah pada penggunaan kesan lingual atau sidik lidah sebagai metode otentikasi biometrik.
Ciri-ciri lidah menunjukkan dimorfisme seksual sehingga membantu identifikasi orang tersebut. Muncul sebagai alat biometrik baru, sidik lidah juga berpotensi menjadi alat forensik.
Berbagai sistem biometrik yang digunakan untuk tujuan keamanan adalah sidik jari, pemindaian retina, warna kulit, pemeriksaan suara, sidik telapak tangan, pemindaian wajah, pemeriksaan tanda tangan, dll.
Masing-masing sistem ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kelemahan masing-masing sistem membuatnya rentan terhadap pelanggaran keamanan dan juga kerumitan dalam tujuan identifikasi.
Sidik jari dapat terkikis, berubah karena pekerjaan, diubah karena pembedahan, serta terkena luka dan luka bakar, sehingga tidak stabil.
Kalau suara diperhatikan, itu dipengaruhi oleh penyakit seperti pilek dan batuk. Dalam keadaan emosi yang ekstrim, ada kemungkinan kata-kata salah diucapkan.
Pemindaian retina sangat sensitif. Hal ini tergantung pada penggunanya dan dapat dipengaruhi oleh cahaya terang dan penyakit seperti katarak dan astigmatisme.
Warna kulit juga merupakan salah satu jenis sistem biometrik, namun memiliki masalah stabilitas karena perbedaan besar terlihat seiring bertambahnya usia, luka bakar, penyakit, dan penggunaan krim atau obat kulit.