Bisnis.com, JAKARTA -- Tongue tie atau lidah pendek merupakan salah satu kondisi yang kerap ditemui pada bayi. Namun, benarkan kondisi ini dapat membuat anak jadi terlambat bicara di kemudian hari?
Tongue tie atau Ankiloglosia, adalah suatu kondisi medis di mana sekelompok jaringan, yaitu frenulum lidah, menghubungkan lidah bagian depan ke dasar mulut.
Dokter spesialis anak dan Ketua Satgas ASI IDAI, Naomi Esthernita F. Dewanto mengatakan bahwa salah satu akibat dari tongue tie ini pada masa bayi baru lahir umumnya berupa kesulitan menyusui hingga kesulitan menaikkan berat badan.
Sementara pada usia anak lebih besar, anak dengan tongue tie dapat menyebabkan kesulitan berbicara atau melafalkan uruf-huruf tertentu, serta dapat menimbulkan masalah kualitas hidup lainnya yang berkaitan dengan mobilitas lidah.
Namun benarkan bisa mengakibatkan anak terlambat bicara?
Naomi mengutip ahli tumbuh kembang anak, Prof. Soedjatmiko, menegaskan bahwa kondisi tongue tie tidak menyebabkan anak terlambat bicara.
"Jadi paling-paling hanya disartikulasi pengucapannya yang tidak jelas, bisa ngomong, tapi beberapa konsonan pengucapan kurang jelas, tidak menyebabkan speech delay," tegasnya dalam Media Briefing IDAI, Selasa (18/3/2025).
Perlu diketahui, terlambat bicara bisa mulai terlihat ketika anak berusia 18 bulan. Pada anak terlambat bicara bisa terlihat kesulitan menirukan suara atau memahami perintah sederhana.
Kemudian, pada anak usia 2 tahun akan terlihat ketika anak belum bisa mengucapkan kata atau kalimat apa pun secara spontan, tidak bisa mengikuti perintah sederhana, dan memiliki nada suara yang tidak biasa.
Adapun, terlambat bicara atau memahami bahasa bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya gangguan pada rongga mulut, gangguan pendengaran, atau infeksi telinga sehingga mempengaruhi pendengaran.
"Oleh karena itu, apabila orang tua menyadari hal ini, segera konsultasikan kepada dokter spesialis anak," tegasnya.