Sejarah pita merah HIV/AIDS
Health

Pentingnya Edukasi untuk Cegah Penyebaran HIV/AIDS

Mia Chitra Dinisari
Senin, 16 Desember 2024 - 11:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Data global menunjukkan bahwa puluhan juta orang hidup dengan HIV, tetapi sebagian dari mereka masih menghadapi hambatan besar dalam mengakses pengobatan dan layanan kesehatan.

Ditambah dengan adanya stigma negatif penderita HIV di masyarakat membuat mereka semakin tertekan.

Di Indonesia, angka prevalensi HIV/AIDS masih menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan, kelompok usia muda menjadi salah satu yang paling rentan terhadap penyebaran virus ini.

Hal ini menggarisbawahi pentingnya edukasi kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan yang lebih masif, terutama di kalangan generasi muda.

Dilansir dari laman resmi kemenkes, HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) adalah kondisi yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam upaya mengendalikan penyebaran virus dan memberikan dukungan bagi penderita.

HIV adalah virus yang menyerang dan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan AIDS.

Cara Penularan HIV

  • HIV dapat ditularkan melalui beberapa cara, dan penting bagi kita untuk memahaminya agar dapat menghindari penularan virus ini:
  • Hubungan seksual (anal dan vagina) tanpa kondom.
  • Transfusi darah dan transplantasi organ dari orang yang terinfeksi HIV.
  • Penggunaan jarum yang terkontaminasi/tidak steril.
  • Transmisi dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayinya selama kehamilan, persalinan dan menyusui.

HIV tidak menular melalui:

  • Bersentuhan, berciuman, bersalaman dan berpelukan
  • Berbagi peralatan makan dan minum
  • Menggunakan kamar mandi bersama
  • Berenang di kolam renang
  • Gigitan nyamuk
  • Tinggal serumah bersama ODHIV

Langkah Penting Pencegahan HIV

Pencegahan HIV merupakan langkah penting dalam mengurangi jumlah infeksi baru dan mencegah penyebaran virus ini di masyarakat. Beberapa cara pencegahan HIV yang dapat dilakukan adalah:

Abstinence & Awareness

Tidak melakukan hubungan seksual sama sekali adalah cara pencegahan yang efektif dalam menghindari penularan HIV. Ini khususnya berlaku bagi remaja dan orang dewasa muda yang belum siap secara fisik dan emosional untuk terlibat dalam hubungan seksual.

Memperkuat skrining HIV bagi mereka yang berisiko tinggi, termasuk pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, dan orang yang tinggal di wilayah dengan prevalensi tinggi HIV.

Be Faithful

Setia pada satu pasangan adalah langkah pencegahan yang dapat mengurangi risiko penularan HIV. 

Condom & Circumcision

Menggunakan kondom saat berhubungan seksual berisiko dapat mencegah penularan HIV dan infeksi menular seksual lainnya.

Sirkumsisi atau sunat bagi laki-laki telah terbukti dapat mengurangi risiko penularan HIV dalam hubungan heteroseksual.

No Drug & Safe Blood Sterile Equipment

Menghindari penggunaan narkoba, terutama narkoba suntik, dapat mencegah penularan HIV melalui jarum yang tidak steril.

Selalu menggunakan peralatan medis yang steril, terutama saat transfusi darah dan transplantasi organ, juga merupakan langkah pencegahan penting.

Education

Memberikan informasi yang benar tentang HIV sangat penting untuk menyebarkan kesadaran mengenai risiko dan pencegahan HIV.

Kampanye edukasi harus mencakup informasi tentang tidak melakukan diskriminasi terhadap orang dengan HIV, pentingnya pengobatan ARV (Antiretroviral), dan pentingnya kepatuhan minum obat untuk menekan viral load dan mempertahankan kesehatan penderita HIV.

Salah satu edukasi dilakukan dengan memperingati hari HIV/AIDS setiap tanggal 1 Desember.

Tahun 2024, tema yang diangkat adalah "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa." Tema ini menyoroti pentingnya hak yang setara dalam layanan kesehatan bagi semua individu, tanpa diskriminasi.

Melalui tema ini, dunia diingatkan kembali bahwa akses terhadap kesehatan adalah hak asasi yang harus dijamin bagi semua orang, termasuk mereka yang hidup dengan HIV.

Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, mengatakan Hari AIDS Sedunia bukan sekadar momentum untuk mengenang perjuangan para penderita, tetapi juga sebagai pengingat agar masyarakat aktif berperan dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tersebut.

Andrew juga mengingatkan agar masyarakat merubah paradigma negatif tentang HIV-AIDS dari penyakit yang menakutkan, karena yang perlu dijauhi adalah virusnya, bukan orangnya.

“Karena itu, perlu dilakukan kesehatan yang memberikan edukasi mengenai bahaya HIV/AIDS dan menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran serta solidaritas untuk memerangi stigma terhadap penderita HIV/AIDS," ujarnya terkait seminar edukasi HIV AIDS yang digelar Holywings peduli melalui program CSR-nya, bekerja sama dengan HW Livehouse Kelapa Gading.

Dia mengatakan diharapkan, masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan mereka, serta menyadarkan akan bahaya HIV/AIDS.

"Kita perlu membuka ruang diskusi, memberikan edukasi, serta menghilangkan stigma yang selama ini membuat para penderita merasa terkucilkan. Mari kita rangkul penderita HIV/AIDS.” ujar Andrew Susanto.

Dalam kegiatan ini, dia mengatakan dilakukan pemeriksaan seperti pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, hingga konsultasi langsung dengan dokter dari RS Siloam Agora Cempaka Putih. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa.


Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro