Herpes di wajah yang disebabkan Virus Varicella-Zoster./Istimewa
Health

Cara Menangani dan Mengobati Cacar Api

Redaksi
Kamis, 23 Januari 2025 - 16:26
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Cacar api atau yang dikenal dengan nama medis herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. 

Dilansir dari medparkhispotal.com pada Kamis (23/1/2025), penyakit ini biasanya muncul sebagai ruam atau lepuh yang menyakitkan, yang biasanya hanya terjadi pada satu sisi tubuh, mengikuti jalur saraf tertentu. Meskipun cacar api lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, siapa saja yang pernah terinfeksi cacar air dapat mengidap penyakit ini.

Kenali Gejala dan Penyebab Cacar Api

Dilansir dari emc.id, gejala pertama yang muncul pada penderita cacar api biasanya berupa rasa sakit atau sensasi terbakar di area tubuh tertentu. Hal ini bisa disertai dengan demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman secara umum.

Setelah beberapa hari, ruam merah akan muncul di kulit yang akhirnya berkembang menjadi lepuh kecil berisi cairan. Lepuh ini biasanya muncul di sekitar tubuh, terutama di area dada, punggung, dan wajah.

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul, seperti:

- Gatal atau rasa terbakar pada kulit.

- Rasa nyeri tajam di area yang terinfeksi.

- Sensasi kesemutan atau mati rasa pada kulit.

Selanjutnya, penyebab utama cacar api adalah reaktivasi virus varicella-zoster yang telah ada dalam tubuh sejak seseorang mengalami cacar air. Virus ini akan tetap tidur di dalam sistem saraf setelah seseorang sembuh dari cacar air, dan bisa aktif kembali saat sistem kekebalan tubuh melemah. 

Faktor-faktor yang dapat memicu reaktivasi virus ini antara lain:

- Usia yang lebih tua, terutama setelah usia 50 tahun.

- Stres emosional atau fisik yang berat.

- Penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, atau pengobatan imunosupresif.

- Kondisi tubuh yang kelelahan atau kurang tidur.

Cara Mengobati dan Menangani Cacar Api

Penanganan cacar api penting dilakukan segera setelah gejala muncul, terutama dalam beberapa hari pertama. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi tingkat keparahan dan mempercepat proses penyembuhan.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani cacar api:

1. Pengobatan Antiviral

Obat antiviral seperti acyclovir, valacyclovir, dan famciclovir sering diresepkan oleh dokter untuk membantu mengurangi durasi dan tingkat keparahan penyakit. Obat-obat ini bekerja dengan cara menghambat pembelahan virus dan mempercepat proses penyembuhan.

2. Penghilang Rasa Sakit

Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengatasi nyeri yang ditimbulkan oleh lepuh dan peradangan. Selain itu, krim topikal atau salep anestesi lokal bisa digunakan untuk meredakan rasa terbakar pada kulit.

3. Perawatan Kulit

Untuk mengurangi gatal dan iritasi, kulit yang terinfeksi dapat dibersihkan dengan lembut menggunakan sabun ringan dan air. Kompres dingin pada area yang terinfeksi juga bisa membantu mengurangi rasa sakit dan gatal.

4. Vaksinasi

Vaksinasi shingles atau cacar api kini tersedia dan dianjurkan untuk orang-orang berusia di atas 50 tahun. Vaksin ini dapat mengurangi risiko terkena cacar api serta mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi, seperti neuralgia pasca-herpetik (nyeri persisten setelah ruam hilang).

5. Menghindari Penularan

Cacar api dapat menular ke orang yang belum pernah terkena cacar air atau belum divaksinasi. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan orang lain, terutama wanita hamil, bayi, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, hingga ruam dan lepuh sembuh sepenuhnya.

Cacar api adalah penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, namun dengan penanganan yang tepat, penyakit ini dapat disembuhkan.

Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala pertama muncul untuk mendapatkan pengobatan yang cepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Selain itu, vaksinasi tetap menjadi langkah pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko terjadinya cacar api, terutama bagi mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun. (Mianda Florentina)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro