Bisnis.com, JAKARTA - Jamur rumah merupakan masalah umum yang sering ditemui di lingkungan dengan kelembapan tinggi, seperti area yang terkena kebocoran air, ruang bawah tanah, atau tempat-tempat dengan ventilasi buruk.
Selain merusak struktur bangunan, keberadaan jamur ini dapat mempengaruhi kesehatan penghuni rumah.
Jenis Jamur Rumah dan Dampaknya
Dilansir dari Euro-maids.com, Selasa (11/2/2025) berikut adalah beberapa jenis jamur yang sering ditemukan di rumah beserta dampaknya terhadap kesehatan serta tempat di mana jamur ini biasanya berkembang:
1. Aspergillus
Jamur aspergillus dapat ditemukan dalam berbagai warna seperti putih, hijau, hitam, coklat, atau kuning. Spora jamur ini berbentuk seperti labu panjang. Jamur ini dapat menyebabkan reaksi alergi, serangan asma, infeksi paru-paru, dan radang pernapasan. Aspergillus sering ditemukan di karpet, dinding, pintu, jendela, dan bantal yang lembap.
2. Aureobasidium
Jamur Aureobasidium biasanya berwarna merah muda, coklat, atau hitam, dengan tekstur datar dan halus, dan seiring waktu menjadi seperti beludru. Jamur ini dapat menyebabkan infeksi mata, kulit, dan kuku. Biasanya ditemukan di kamar mandi, dapur, nat ubin, kertas dinding, dempul, bingkai jendela, tekstil, unit HVAC, serta kayu yang dicat.
3. Kaetomium
Kaetomium memiliki tekstur seperti kapas dan dapat berwarna putih, abu-abu, coklat, hingga hitam. Jamur ini dapat menyebabkan infeksi pada kulit dan kuku. Jamur Kaetomium sering ditemukan pada wallpaper, drywall, trim pintu/jendela, papan pinggir kertas, kardus, karpet, dan kertas basah.
Baca Juga : 7 Warga di Garut Keracunan Jamur Liar |
---|
4. Cladosporium
Jamur Cladosporium umumnya berwarna hitam, coklat, atau hijau zaitun. Reaksi alergi seperti kulit gatal, mata berair, hidung tersumbat, tenggorokan gatal, ruam, dan lesi bisa terjadi akibat paparan jamur ini. Selain itu, Cladosporium juga dapat menyebabkan asma, infeksi paru-paru, dan sinusitis. Biasanya, jamur ini ditemukan di karpet, pelapis, kain, kolong lantai, dan lemari.
5. Stachybotrys (Jamur Hitam)
Dikenal juga dengan nama jamur hitam, Stachybotrys memiliki bercak atau noda hitam yang terlihat jelas. Paparan terhadap jamur ini dapat menyebabkan mual, muntah, serta pendarahan di paru-paru atau hidung.
Jamur ini biasanya berkembang di pipa yang berkeringat, bawah lemari wastafel, mesin cuci, mobil yang lembap, atap yang bocor, dan jendela yang berembun.
Baca Juga : Manfaat Mengonsumsi Jamur Salju yang Lagi Viral |
---|
6. Trichoderma
Trichoderma memiliki warna putih atau kuning, yang kemudian berubah menjadi abu-abu atau gelap. Jamur ini dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti asma, batuk, dan infeksi paru-paru. Trichoderma dapat ditemukan pada kayu yang jenuh air, papan gipsum, cat, filter HVAC, dan kasur.
7. Ulokladium
Jamur Ulokladium berwarna coklat, abu-abu, atau hitam. Reaksi alergi yang disebabkan oleh jamur ini meliputi asma, demam serbuk sari, dan kesulitan bernapas. Jamur ini sering berkembang pada bangunan yang rusak karena air, karpet basah, dan permukaan lembap lainnya.
Tiga Kategori Jamur
Dilansir dari spauldingdecon.com, Selasa (11/2/2025) berikut adalah tiga kategori jamur yang umum ditemukan di rumah
1. Jamur Alergenik
Jamur yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti batuk dan iritasi mata. Jamur ini bisa dihilangkan dengan produk disinfektan rumah tangga.
1. Jamur Patogenik
2. Jamur yang menyebabkan penyakit dan juga menyebabkan infeksi pernapasan. Bisa dihilangkan dengan disinfektan atau penghilangan profesional untuk koloni besar.
3. Jamur Toksik
Jamur ini menghasilkan mikotoksin berbahaya, menyebabkan kerusakan serius pada tubuh. Memerlukan penghilangan profesional untuk membunuh jamur dan membuang bahan yang terkontaminasi.
Keberadaan jamur rumah tidak hanya mengganggu kenyamanan tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan penghuni. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan kelembapan rumah.