Bisnis.com, JAKARTA — China sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia menjadi pasar yang besar untuk mendatangkan turis ke negara-negara di Asia Tenggara.
Mengutip The Straits Time dari data pariwisata berbagai negara Asia Tenggara, Thailand tercatat memimpin Asia Tenggara dalam menarik wisatawan China pada 2024 dengan 6,7 juta kedatangan, didorong oleh hak istimewa visa dan kampanye promosi.
Selanjutnya, Vietnam muncul sebagai pesaing kuat di kawasan tersebut, menduduki peringkat kedua dengan 3,73 juta kedatangan warga China.
Kemudian, Malaysia berada di peringkat ketiga dengan 3,29 juta pengunjung China, diikuti oleh Singapura di peringkat keempat dengan 3,08 juta, menurut data dari kementerian pariwisata di seluruh Asia Tenggara.
Destinasi utama lainnya adalah Indonesia, Laos, Kamboja, Filipina, dan Myanmar.
Indonesia juga berupaya meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara dari China.
Indonesia menyambut 1,2 juta pengunjung China pada 2024, naik 52% dari tahun sebelumnya, dan masih di kisaran target Kementerian Pariwisata antara 1-1,5 juta pengunjung.
Negara-negara Asia Tenggara berlomba-lomba menarik wisatawan dari pasar pariwisata luar negeri terbesar di dunia dengan kebijakan imigrasi yang fleksibel.
Thailand secara permanen membuat akses masuk bagi wisatawan Tiongkok bebas visa sejak Maret tahun lalu.
Malaysia memperkenalkan kebijakan akses masuk bebas visa selama 30 hari bagi warga negara Tiongkok pada Desember 2023 dan telah memperpanjang skema tersebut hingga 2026.
Singapura dan Tiongkok menerapkan pembebasan visa bersama pada Februari 2024, yang membantu Tiongkok melampaui Indonesia sebagai sumber wisatawan terbesar bagi negara-kota tersebut.
Laos mulai mengizinkan wisatawan Tiongkok yang bepergian dalam kelompok untuk masuk bebas visa selama 15 hari mulai 1 Juli 2024.
