Bisnis.com, JAKARTA -- Jika bicara soal penyakit cacar, kebanyakan orang hanya tahu tentang cacar air. Padahal, ada bahaya yang mengintai jika sudah pernah terpapar cacar air, yaitu munculnya cacar api.
Cacar api atau Herpes Zoster adalah penyakit umum yang dapat menyerang individu yang sebelumnya pernah menderita cacar air, yang disebabkan oleh virus reaktivasi virus Varicella-Zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 di Indonesia, lebih dari 60 juta penduduk terdiri dari kelompok usia di atas 50 tahun.
Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan populasi lansia yang perlu dilindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
Salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi adalah Herpes Zoster, atau yang umum dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai Cacar api.
Head of Medical Adult Vaccine GSK, Dokter Johan Wijoyo menjelaskan setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut menjadi dorman atau tidur dalam saraf tubuh. Selanjutnya virus tersebut dapat bangun kembali atau ter-reaktivasi menjadi cacar api dikemudian hari.
"Sekitar 9 dari 10 individu dewasa berusia di atas 50 tahun sudah memiliki virus sisa infeksi cacar air, yang menyebabkan cacar api dan akibatnya, 1 dari 3 orang individu dewasa berisiko terkena cacar api selama hidupnya," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Gejala Cacar Api
Cacar Api umumnya muncul dalam bentuk ruam menyakitkan dan gatal pada satu sisi tubuh atau wajah dan ruam tersebut dapat sembuh dalam jangka waktu 2 sampai 4 minggu.
Baca Juga Cara Menangani dan Mengobati Cacar Api |
---|
Adapun, lepuhan pada cacar api bisa terasa sangat menyakitkan. Beberapa kasus menyebutnya seperti rasa tersengat listrik atau rasa terbakar.
Dokter Johan menegaskan bahwa cacar api tidak terjadi karena penularan, dan tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Namun, individu dengan penyakit cacar api yang aktif dapat menularkan virus VZV dan menyebabkan cacar air pada seseorang yang belum pernah mengalami.
Cacar Api Sebabkan Komplikasi
Tak seperti cacar air, cacar api tidak bisa disepelekan, karena dapat menyebabkan komplikasi serius. Komplikasi umum cacar api adalah nyeri saraf jangka panjang atau Nyeri Pascaherpes (NPH) pada lokasi ruam cacar api dan rasa nyeri dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun setelah ruam sembuh.
"Sekitar 10%-18% orang dengan cacar api akan mengalami NPH dan pasien cacar api yang sudah lanjut usia lebih berisiko untuk mengalami NPH yang lebih menyakitkan daripada pasien cacar api yang berusia lebih muda," terangnya.
Selain NPH, cacar api yang muncul pada area wajah juga dapat berdampak pada mata dan mengakibatkan gangguan penglihatan.
Pada kasus langka, cacar api dapat menyebabkan komplikasi seperti infeksi paru (pneumonia), gangguan pendengaran, radang otak (encephalitis), dan bahkan kematian.
Selain itu, cacar api dan komplikasinya telah terbukti berdampak buruk pada kualitas hidup pasien dan kehidupan sehari-hari, terutama untuk tidur dan beraktivitas sosial.
Beberapa pasien, terutama pasien yang berusia lebih tua bisa kehilangan kemandirian mereka dan membutuhkan bantuan dari keluarga atau pengasuh.
Faktor Risiko Cacar Api
Johan menyebutkan, terdapat beberapa faktor risiko dari penyakit cacar api, salah satunya adalah penurunan sistem kekebalan tubuh akibat bertambahnya usia.
Selain itu individu dengan penyakit penyerta atau komorbid juga menjadi kelompok yang berisiko untuk terkena cacar api.
Penyakit diabetes menyebabkan peningkatan risiko sebanyak 38%10, penyakit kardiovaskuler menyebabkan peningkatan risiko sebanyak 34%9, dan gangguan respiratori kronik seperti PPOK dan Asma menyebabkan peningkatan risiko sebanyak 30%11.
Penyakit autoimun seperti Rheumatoid Arthritis (RA), Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dan Inflammatory Bowel Disorder (IBD) juga menyebabkan peningkatan risiko sebanyak 1,2-2 kali.
Selain itu, jenis kelamin wanita juga memiliki peningkatan risiko sebesar 19% untuk terkena cacar api, dan kondisi seperti stres juga meningkatkan risiko sebanyak 47%.
Langkah Pencegahan Cacar Api
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh individu untuk mencegah terkena cacar api, salah satunya dengan mengurangi stres dan memastikan untuk menerapkan gaya hidup yang sehat dengan memakan makanan sehat, mempertahankan berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, tidur selama 7-9 jam setiap malam, dan tidak merokok atau menggunakan produk tembakau.
"Perlu diketahui juga oleh masyarakat bahwa cacar api juga dapat dicegah dengan vaksinasi. Pada Juli 2024, Jadwal Imunisasi Dewasa yang direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI sudah diperbarui dengan menambahkan vaksin Herpes Zoster," imbuh Johan.
Kini, orang dewasa berusia di atas 50 tahun dan individu di atas 18 tahun dengan kondisi imunokompromais seperti pasien yang sedang menerima kemoterapi, steroid dosis tinggi, imunodefisiensi, dengan atau tanpa episode Herpes Zoster sebelumnya, dapat menerima vaksin Herpes Zoster.
Masyarakat juga dapat mengakses Jadwal Imunisasi Dewasa 2024 melalui website www.satgasimunisasipapdi.com.