Bisnis.com, JAKARTA -- Cacar merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat, tak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia.
Ahli Dermatologi He Yeon Asva Nafisa mengatakan, infeksi varicella atau chickenpox yang dikenal sebagai cacar air merupakan suatu infeksi pada kulit paling umumnya, yaitu disebabkan oleh virus.
"Nama virusnya itu adalah varicella zoster virus, yang memang menyerang kulit dengan memunculkan gejala berupa adanya lenting berisi air pada tubuh dan dia sifatnya sangat menular," jelasnya, dikutip dari Siaran Sehat Kemenkes, Selasa (14/1/2025).
Dokter Asva mengatakan cacar air memang umumnya hanya terjadi satu kali seumur hidup. Kemudian biasanya virusnya ini nanti sebagian akan dorman atau tidur dan masuk ke dalam salah satu saraf.
"Tapi suatu saat dia bisa terjadi yang namanya reaktivasi gitu ya. Kalau misalnya kondisi tubuh kita, imunnya sedang tidak baik, dia suatu saat bisa muncul kembali sesuai dengan area kulit tertentu. Itulah yang disebut sebagai herpes zoster," jelasnya.
Herpes zoster sendiri disebabkan oleh virus yangs ama dengan cacar air.
Gejala Cacar Air
Cacar air merupakan penyakit yang sangat menular, dan ditularkan melalui udara atau airborne.
"Jadi, dia dapat mudah sekali ditularkan melalui droplet dari saluran pernafasan kita gitu ya, maupun bisa juga dari kontak langsung, dari pecahan lenting isi air yang ada di tubuh," ujarnya.
Baca Juga Banten Catat 620 Kasus Cacar Air |
---|
Adapun, gejala umumnya terjadi setelah 2-3 hari terpapar. Umumnya pasien ini akan merasakan adanya demam, tidak enak badang, sakit kepala, nafsu makan menurun, sakit tenggorokan, dan lainnya.
Kemudian baru setelah 3 hari itu akan muncul ruam pada tubuh. Ruamnya khas, akan muncul di area seputaran wajah dan kepala terlebih dahulu.
Selanjutnya, semakin lama lenting bisa menyebar ke hampir seluruh tubuh, ke badan maupun ke tungkai maupun lengan.