Bisnis.com, JAKARTA - Kehidupan setelah melahirkan dapat menjadi periode yang penuh tantangan bagi banyak ibu dan mengalami OCD perinatal.
Salah satu gangguan yang dapat muncul dalam periode ini adalah OCD perinatal, yang memengaruhi banyak wanita pada masa kehamilan atau setelah melahirkan.
Gangguan ini dapat menimbulkan kecemasan berlebihan dan obsesi yang mengganggu, yang berfokus pada kesejahteraan bayi atau berbagai aspek kehidupan lainnya.
Apa itu Perinatal OCD?
Dilansir dari rcpsych.ac.uk, Sabtu (22/2/2025) Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) adalah penyakit mental yang relatif umum. Penyakit ini dapat memengaruhi pria dan wanita di berbagai tahap kehidupan.
Jika seorang wanita mengalami OCD selama kehamilan atau setelah melahirkan (dikenal sebagai periode perinatal), itu disebut OCD Perinatal.
OCD memiliki tiga bagian utama:
1. Pikiran atau gambaran yang terus-menerus muncul dalam pikiran Anda. Ini disebut obsesi.
2. Kecemasan - biasanya sebagai akibat dari pikiran obsesif.
3. Pikiran atau tindakan yang terus-menerus Anda ulangi untuk mencoba mengurangi kecemasan Anda. Ini disebut kompulsi.
Gejala OCD Perinatal
OCD Perinatal menunjukkan beberapa gejala yang fokus utamanya pada bayi. Namun, obsesi ini juga bisa diarahkan ke aspek lainnya. Meskipun pikiran obsesif tidak selalu terwujud dalam tindakan, beberapa gejala OCD perinatal tetap bisa berdampak negatif terhadap kualitas hidup, termasuk:
* Kelelahan.
* Kecemasan berlebihan.
* Depresi.
* Kecenderungan untuk melakukan ritual atau tindakan berulang.
* Harga diri rendah.
* Merasa kewalahan dengan pikiran obsesif tentang melindungi bayi.
* Kecenderungan untuk menghindari bayi karena takut menyebabkan bahaya.
* Kesulitan dalam membangun ikatan dengan bayi.
Perawatan untuk OCD perintal
Dilansir dari panda.org.au, Sabtu (22/2/2025) OCD perinatal adalah gangguan mental yang bisa diobati dengan baik. Perawatan yang tepat untuk Anda akan tergantung pada kondisi pribadi, seperti jenis dan tingkat keparahan gejala yang Anda alami. Perawatan yang efektif untuk OCD perinatal melibatkan dukungan kesehatan mental dan konseling, dan kadang-kadang juga dengan obat-obatan.
Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda mengalami gejala OCD perinatal. Dengan dukungan yang tepat, Anda bisa mengelola kondisi ini dan kembali merasakan kesejahteraan. (Siti Laela Malhikmah)