Bisnis.com, JAKARTA -- Kejadian tongue tie merupakan salah satu kondisi medis yang kerap terjadi pada bayi. Namun, pada sebagian kasus tongue tie bisa menyebabkan hambatan pertumbuhan karena menyulitkan anak untuk menyusu.
Tongue tie atau Ankiloglosia, adalah suatu kondisi medis di mana sekelompok jaringan, yaitu frenulum lidah, menghubungkan lidah bagian depan ke dasar mulut.
Dokter spesialis anak dan Ketua Satgas ASI IDAI, Naomi Esthernita F. Dewanto mengatakan bahwa salah satu akibat dari tongue tie ini pada masa bayi baru lahir umumnya berupa kesulitan menyusui hingga kesulitan menaikkan berat badan.
Atau pada usia anak lebih besar, dapat menyebabkan kesulitan berbicara atau melafalkan uruf-huruf tertentu, serta dapat menimbulkan masalah kualitas hidup lainnya yang berkaitan dengan mobilitas lidah.
"Selanjutnya, apabila kasus yang tongue tie yang mengganggu tidak ditangani, bisa menyebabkan gangguan makan dan bicara, yang akan mengganggu tumbuh kembang anak," ungkapnya dalam Media Briefing daring IDAI, Selasa (18/3/2025).
Lantas bagaimana cara mengatasi ankiloglosia?
Dokter Naomi mengungkapkan, apabila dalam kasus tongue tie tidak sampai mengganggu proses menyusui antara anak dan ibu, maka tidak perlu melakukan tindakan insisi atau pemotongan apa pun.
"Jadi misal bayi kesulitan menyusu, belum tentu juga karena tongue tie. Kalau pun benar, bisa mulai dari perbaiki posisi menyusuinya, bagaimana pelekatannya apakah sudah betul. Kemudian dilihat juga apakah berat badan anak selama periode menyusui awal itu naik seberapa banyak," jelasnya.
Selanjutnya, setelah memeriksa apabila anak ada hambatan kenaikan berat badan, juga dapat melihat kemungkinan dari penyakit lain, seperti infeksi saluran kemih atau penyakit lainnya.
Naomi mengimbau, para orang tua juga agar tidak mendiagnosis sendiri kondisi anak, dan jangan melakukan insisi tongue tie sendiri pada anak.
"Karena jika diinsisi tidak sesuai indikasi justru bisa menyebabkan masalah lain, misalnya perdarahan, infeksi, atau timbul bekas luka yang mengganggu di tempat insisinya, yang ke depannya dikhawatirkan malah akan lebih mengganggu si bayi," ungkapnya.
Dokter Naomi juga menegaskan agar apabila orang tua merasa anaknya mengalami tongue tie, agar berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter laktasi yang kompeten untuk mengetahui tindakan selanjutnya.
"Karena tidak semua tongue tie harus diinsisi. Kalau dia memang tidak ada masalah ya tidak usah diapa-apakan," tegasnya.