Bisnis.com, JAKARTA —Rasa sakit saat menelan merupakan keluhan umum yang dapat mengganggu aktivitas harian, terutama saat makan atau minum. Kondisi ini bisa dialami siapa saja dan disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi bakteri atau virus, hingga iritasi atau cedera ringan di tenggorokan.
Memahami penyebab di balik gejala ini penting agar Anda dapat menentukan langkah penanganan yang tepat, baik secara mandiri di rumah maupun dengan bantuan medis.
1. Radang Tenggorokan (Strep Throat)
Infeksi tenggorokan merupakan salah satu penyebab paling umum dari rasa sakit saat menelan. Salah satunya adalah radang tenggorokan akibat infeksi bakteri Streptococcus.
Jika Anda mengalami radang tenggorokan, kemungkinan Anda juga merasakan:
- Pembengkakan dan nyeri pada kelenjar getah bening di leher
- Demam
- Bintik merah kecil di langit-langit mulut (petechiae)
- Sakit tenggorokan yang muncul tiba-tiba dan tampak merah
- Amandel yang merah dan membengkak
- Bercak putih atau garis nanah pada amandel
2. Tonsilitis
Dilansir dari medicalnewstoday.com, Selasa (15/04/2025) tonsilitis adalah infeksi dan peradangan pada amandel dua kelenjar getah bening yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini menular dan bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri, termasuk bakteri penyebab radang tenggorokan.
Gejala tonsilitis dapat meliputi:
- Bau mulut
- Dehidrasi
- Demam
- Kesulitan menelan (disfagia)
- Sakit tenggorokan
- Nyeri pada kelenjar getah bening di leher
3. Epiglotitis
Epiglotitis adalah infeksi tenggorokan yang menyebabkan peradangan pada epiglotis, yaitu lipatan jaringan yang mencegah makanan masuk ke saluran napas.
Gejala khas epiglotitis termasuk:
- Kesulitan menelan
- Suara pelan atau sengau
- Sakit tenggorokan yang muncul tiba-tiba
- Kesulitan bernapas
- Suara napas keras (stridor)
4. Infeksi Jamur (Sariawan Mulut)
Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, atau kerongkongan, dikenal juga sebagai sariawan, bisa menimbulkan rasa tidak nyaman saat menelan. Umumnya disebabkan oleh jamur Candida, infeksi ini dapat terjadi saat kondisi tubuh mendukung pertumbuhan jamur berlebihan.
Gejala yang dapat Anda alami meliputi:
- Kehilangan kemampuan mengecap rasa
- Bercak putih di pipi bagian dalam, lidah, langit-langit, dan tenggorokan
- Kemerahan atau nyeri di mulut
- Sensasi seperti kapas di dalam mulut
- Sudut mulut pecah-pecah dan kemerahan
5. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada kerongkongan (esofagus), saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Dilansir dari berbagai sumber medis, penyebab paling umum esofagitis adalah refluks asam lambung. Obat tertentu dan reaksi alergi juga dapat menjadi pemicu.
Gejalanya meliputi:
- Nyeri dada
- Sensasi terbakar di dada (heartburn)
- Kesulitan menelan
- Perdarahan, yang bisa terlihat dari muntah berdarah atau feses berwarna gelap
6. Cedera Tenggorokan
Cedera fisik juga dapat menjadi penyebab sakit saat menelan. Mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas dapat membakar tenggorokan, atau makanan tajam seperti keripik bisa melukai bagian belakang tenggorokan.
Tergantung tingkat keparahannya, rasa sakit bisa terasa di satu sisi tenggorokan atau lebih dalam di kerongkongan.
Cara Meredakan Sakit Tenggorokan
Tidak ada obat yang secara langsung menyembuhkan sakit tenggorokan akibat virus. Sebagian besar akan membaik dengan sendirinya dalam 2 hingga 7 hari.
Dilansir dari healthdirect.gov.au, Kamis (15/04/2025) beberapa langkah perawatan mandiri yang dapat membantu Anda merasa lebih nyaman antara lain:
- Istirahat yang cukup
- Minum air putih dalam jumlah cukup agar tetap terhidrasi
- Minum air hangat yang dicampur madu dan lemon
- Berkumur dengan air garam hangat
- Mengonsumsi makanan lembut seperti yoghurt, sup, es krim, es batu, atau agar-agar
- Menghindari makanan yang memicu rasa sakit saat ditelan
Jika sakit tenggorokan berlangsung lebih dari seminggu, disertai kesulitan bernapas, atau tidak kunjung membaik meski sudah melakukan perawatan mandiri, segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. (Siti Laela)