Bisnis.com, JAKARTA — Film “Jumbo” resmi mencatatkan namanya dalam sejarah perfilman Indonesia sebagai film terlaris sepanjang masa.
Dalam kurun waktu hanya 63 hari penayangan, film ini berhasil menyedot perhatian lebih dari 10 juta penonton, sebuah pencapaian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya di industri film nasional.
Menurut data terbaru dari Cinepoint, laman independen pencatat box office Indonesia, “Jumbo” telah meraih 10.073.332 penonton per Minggu (1/6/2025).
“Sekarang kita bisa katakan dengan pasti: JUMBO secara statistik telah melampaui KKN di Desa Penari (10.061.033 penonton) dan secara resmi menjadi film dengan penonton terbanyak #1 di Indonesia, pada hari ke-63 pemutarannya di bioskop. Sebuah kisah animasi, lokal, dan orisinal yang kini memimpin tangga lagu. Sungguh sebuah perjalanan. Sungguh sebuah momen," demikian unggahan di akun X @cinepoint, Minggu (1/6/2025).
Prestasi ini tak hanya menjadikan Jumbo sebagai film animasi lokal tersukses sepanjang sejarah, tetapi juga berhasil menyalip film global seperti Frozen 2 (2019) yang sebelumnya memegang rekor film animasi dengan penonton terbanyak di Indonesia dengan raihan sekitar 4,6 juta.
Peringkat kedua dalam daftar ini sekarang ditempati oleh KKN di Desa Penari (2022) yang mencetak rekor fantastis dengan lebih dari 10 juta penonton dan pendapatan lebih dari Rp462 miliar. Disusul oleh Agak Laen (2024) dengan 9,1 juta penonton dan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) di posisi ketiga.
Keberhasilan Jumbo tidak berhenti di situ. Film ini juga sukses mengalahkan beberapa film animasi Hollywood populer yang pernah tayang di Indonesia seperti Minions: The Rise of Gru (2022) dengan 2,5 juta penonton, Moana 2 (2024) dengan 3,1 juta penonton, dan Frozen 2 (2019) yang mencapai 4,6 juta penonton
Bahkan dari skala regional, Jumbo telah menyalip Mechamato Movie dari Malaysia dan resmi menyandang predikat film animasi di Asia Tenggara atau Asean. Menurut laporan Deadline, pendapatan domestik Jumbo sudah mencapai lebih dari US$8 juta atau sekitar Rp128 miliar, melampaui rekor Mechamato yang sebelumnya mencetak US$7,68 juta.