Bisnis.com, JAKARTA — Pelaksanaan Jakarta Fair 2025 bakal lebih singkat dari tahun-tahun sebelumnya. Namun, penyelenggara optimiatis bisa mencapai nilai transaksi besar.
Direktur Marketing Jakarta International Expo Ralph Scheunemann mengatakan, meskipun kita ada pemotongan sekitar 7 hari pelaksanaannya, dari rencana awal pada 12 Juni menjadi 19 Juni, tetapi diharapkan jumlah pengunjung tidak terlalu banyak berkuranh
"Pemotongannya jumlah harinya itu kan 20%, ya pengunjungnya kira-kira jangan sampai 20% [turunnya]. Jadi kita akan tetap berusaha dengan acara-acara kita yang dilakukan supaya kalau ada terjadi drop pun dropnya itu tidak terlalu besar dibanding tahun lalu," ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (4/6/2025).
Sementara itu, terkait dengan target transaksi, Ralph mengungkap penyelenggara tetap optimistis menargetkan di atas Rp7 triliun. Jumlah ini turun sedikit dari estimasi tahun lalu sebesar Rp7,5 triliun.
Target tersebut tetap kokoh di tengah isu efisiensi pemerintah dan daya beli masyarakat yang tengah menurun.
"Tentang daya beli masyarakat dan lain-lain, ya memang betul itu sedang menurun. Tetapi di satu sisi, kita selalu harus ingat, kenapa di Jakarta Fair transaksinya selalu bisa dikatakan bagus dan orang tetap berpodong-podong datang, itu adalah karena memang banyak sekali gimmick-gimmick yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan, diskon-diskon dan lain-lain, atau kemudahan-kemudahan dan lain-lain," imbuhnya.
Adapun, Jakarta Fair Kemayoran tahun ini makin ramai dengan diikuti 2.550 perusahaan, di mana sekitar 45% diikuti oleh UMKM dan sebanyak 1.550 stan akan memamerkan berbagai produk unggulan.
Beragam produk dari berbagai sektor industri akan tampil di Jakarta Fair Kemayoran 2025. Mulai dari otomotif mobil dan sepeda motor, gadget, komputer, alat olah raga, fashion and garment, perlengkapan rumah tangga, furniture, barang-barang elektronik, kuliner, industri kreatif, kerajinan tangan, obat-obatan herbal, perbankan, produk jasa, kosmetik, dan lain-lain.