Bisnis.com, JAKARTA - Bethsaida Hospital Serang, menerima sertifikasi EMRAM Stage 6 dari HIMSS Asia Pacific (Healthcare Information and Management Systems Society) dari International Healthcare Week 2025 di MITEC (Malaysia International Trade and Exhibition Centre), Kuala Lumpur.
Penghargaan ini menandai Bethsaida Hospital Serang sebagai hospital Tipe C pertama di Provinsi Banten yang mencapai transformasi digital dengan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi penuh melalui penggunaan Electronic Medical Records (EMR), clinical decision support, dan closed-loop medication administration system.
“Capaian EMRAM Stage 6 ini adalah pijakan penting dalam perjalanan transformasi Bethsaida Healthcare sebagai ekosistem layanan kesehatan yang terukur, efisien, dan terpercaya,” ujar Iwan A. Setiawan (Direktur Marketing, Sales & Business Development).
“Lebih dari sekadar prestasi teknologi, ini merupakan investasi jangka panjang kami dalam membangun kepercayaan masyarakat, membuka peluang kemitraan internasional, serta menciptakan sistem layanan kesehatan yang siap tumbuh secara berkelanjutan.” tambahnya.
Sebagai langkah lanjutan, Bethsaida Healthcare telah memulai proses replikasi sistem serupa untuk Bethsaida Hospital Gading Serpong, flagship hospital dari Bethsaida Healthcare Group, guna memperkuat standarisasi digital dan integrasi data antar unit rumah sakit.
EMRAM (Electronic Medical Record Adoption Model) adalah standar internasional dari HIMSS yang menilai tingkat kematangan digital rumah sakit dalam penggunaan rekam medis elektronik.
Dengan meraih Stage 6, Bethsaida Hospital Serang telah memenuhi kriteria penting seperti Real-time clinical decision support untuk mendukung pengambilan keputusan medis secara cepat dan akurat, Sistem pengobatan berbasis barcode yang aman dan tertutup (closed-loop medication), untuk meminimalkan risiko kesalahan dalam pemberian obat, Integrasi data klinis secara end-to-end yang efisien, terdokumentasi digital, dan mendukung pelayanan lintas unit secara seamless dan Kemudahan akses informasi melalui sistem QR Code, yang memungkinkan tenaga medis dan staf untuk melakukan pemindaian cepat terhadap layanan penunjang seperti Radiologi, Laboratorium, Bank Darah, dan Human Milk Bank, sebagai bagian dari digitalisasi layanan berbasis safety dan efisiensi.
“Digitalisasi di hospital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien,” jelas Hasan Widjaja.“Melalui pencapaian ini, Bethsaida Healthcare membuktikan bahwa pelayanan yang modern bisa berjalan seiring dengan akurasi klinis, efisiensi operasional, dan kenyamanan pasien.” paparnya.
Bethsaida Healthcare berkomitmen untuk terus memperluas transformasi ini ke seluruh unit layanan dalam grup, termasuk hospital, klinik, dan pusat spesialisasi, guna memberikan pelayanan kesehatan yang lebih aman, responsif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern.