Bisnis.com, JAKARTA-- Sebagian di antara kita mungkin tak pernah memikirkan kejadian atau hal-hal yang terjadi pada tubuh setelah seseorang dinyatakan meninggal secara medis. Namun, ahli forensik dan peneliti mencoba mengungkap apa yang terjadi ketika seseorang dinyatakan meninggal.
Secara umum, seseorang dinyatakan meninggal bila jantung, yang merupakan organ vital, berhenti bekerja. Napas berhenti. Demikian juga dengan fungsi otak. Namun, faktanya meskipun organ-organ vital itu telah berhenti bekerja, tak berarti dengan serta merta segala proses juga berhenti.
Menurut informasi yang dilansir Medicaldaily.com, Senin (15/12/2014), ketika seseorang meninggal, maka ada bagian tubuh yang masih bekerja untuk beberapa saat hingga beberapa hari. Hal ini berbeda setiap individu.
Setelah seseorang meninggal, maka yang pasti adalah darah berhenti mengalir, kemudian tubuh dingin (fase algor mortis). Jam demi jam tubuh suhu tubuh menurun sebesar 1,5 derajat Fanrenheit. Pada 2 hingga 6 jam pertama tubuh menegang (fase rigor mortis). Pada fase ini, ketika aliran darah berhenti, sel-sel pun kekurangan oksigen.
Dengan penemuan dari hasil riset ini, maka peneliti percaya bahwa sel-sel saraf tak segera mati. Butuh beberapa jam agar semua sel saraf benar-benar mati. Ketika sel-sel tubuh pecah, maka dilepaskan enzim yang menarik bakteri dan jamur yang berkontribusi pada kehancuran daging, organ. Setelah seluruh bagian lunak hancur, maka secara bertahap rangka (tulang) pun akan hancur. Proses ini bisa memakan waktu 50 tahun.