JAKARTA: Sedikitnya 25 chef Indonesia bersaing menjadi chef yang paling unggul dari masing-masing kategori pastry, hot kitchen dan dress the cake dengan membuat dua sampai tiga resep di Hotel Borobudur, Kamis (7/6).
Denny Hardian Ardiwinata, National Trade Marketing Manager Fonterra Foodservices, penyelenggara lomba tersebut mengatakan kompetisi tersebut merupakan salah satu perhelatan yang dinantikan dalam kelender kuliner yang menjadi ajang bagi para chef lokal untuk memperlihatkan talenta mereka yang luar biasa.
"Tujuan kami menyelenggarakan kompetisi ini untuk memberikan apresiasi terhadap chef lokal. Pastry and cooking challenge sebuah platfom yang sangat berguna bagi para chef lokal untuk memnbuktikan kemampuan mereka berkembang di skala industri yang lebih besar, dan kami sangat bangga kompetisi ini diikuti oleh para chef terbaik dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan gelar terteinggi di masing-masing kategori," kata Denny, disela-sela lomba kuliner yang berlangsung dari pagi sampai sore itu.
Umumnya peserta lomba berasal dari chef hotel bintang lima di Indonesia dan beberapa chef dari bakery. Pesertanya berasal dari Jakarta, Bandung, Solo, Medan, Bali, dan Yogyakarta.
Keahlihan para chef itu diuji dengan cara berbeda. Sesuai dengan resep yang telah mereka kirimkan kepanitia.
Pemenang dari pastry dan cooking masing-masing mendapatkan uang tunai US$1.000, ikut kompetisi internasional Singapore Food and Hotel Asia 2014 dan ikut pelatihan di luar negeri.
Sementara itu, salah satu juri kategori Hot Kichent, chef Henry Alexy Bloem yang juga Ketua Indonesia Chef Association menilai ada beberapa peserta yang rasanya tidak seimbang, pada hal cukup waktu untuk latihan.
"Hasilnya dibawah dari harapan saja dengan waktu lomba selama empat jam," kata Henry.
Ia menilai pembinaan dari kepala chef dari masing-masing peserta masih kurang, karena mereka mempunyai banyak waktu untuk latihan sampai mendapatkan rasa yang seimbang dari appetizer, cream soup, dan pasta sebagai menu utama. (sut)
BERITA KULINER LAINNYA: