BISNIS.COM, JAKARTA: International Design School (IDS) akan menyelenggarakan seminar Sound Design dan Woman in Filmmaking pada hari Sabtu, 6 April 2013 di Jakarta.
“Seminar ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan sebuah demonstrasi karya-karya “woman filmmaker” yang memang berbeda dengan man filmmaker, karena pada dasarnya industrinya sendiri didominasi oleh lelaki,” kata Pandu Birantoro, Program Head Digital Film and Media Production IDS, hari ini Jumat (29/3/2013).
Seminar ini juga memberikan pengetahuan bagaimana memproduksi suara dalam sinema dengan menggunakan tools sederhana oleh Bambang Winandar, Independent Music Professional dan Apsee Fransetya Kusuma, M-Audio & ProTools Product Specialist.
Jika melihat kembali isu majalah Vanity Fair's beberapa tahun yang lalu, fotografer Annie Leibovitz menciptakan citra klasik seorang sutradara film di tempat kerja. Seorang pria di padang pasir memimpin sebuah produksi film, bermandikan sinar matahari terik, bersama kru model perempuan dengan pakaian seksi.
Gambaran maskulin terlihat nyata dalam foto tersebut. Memang iIndustri film identik dengan suasana kerja lapangan, jam kerja yang panjang, dan memakan tenaga, maka tidak heran jika industri ini didominasi oleh lelaki.
Menurut hasil riset yang dikutip oleh BBC edisi 22 Januari 2013, dari 250 judul film top Hollywood hanya 9% film Hollywood disutradarai oleh perempuan dan 18% untuk semua kategori, baik sutradara, produser eksekutif, penulis, sinematografer dan editor.
Kathryn Bigelow (The Hurt Locker) merupakan salah satu sutradara wanita Hollywood yang masih eksis sampai sekarang. Di Indonesia sendiri Mira Lesmana dan Nia Dinata merupakan filmmaker perempuan yang terkenal. Hasil studi juga mengungkapkan filmmaker perempuan cenderung bekerja di bidang dokumentasi, film pendek, drama, animasi dan video klip.
Hal ini tidaklah buruk, industri film memang sangat besar, maka semakin banyak perempuan bekerja pada industri film akan semakin berkembang industri fillm tersebut. Tema film dari pandangan perempuan mungkin tidak kalah menarik dari tema film yang diusung filmmaker lelaki.
Salah seorang perempuan Indonesia yang aktif dalam membuat video klip adalah Renny Fernandez. Sheila on 7 yang terlewatkan, Anji berhenti di kamu, Peter Pan yang terdalam, merupakan beberapa karya yang dihasilkan oleh Renny Fernandez.
Lain halnya dengan Renny yang aktif membuat video klip, ada pula Stephanie Arifin, sutradara muda yang memperkaya industri film Indonesia lewat Film Fashion berjudul “Le Vecu.”