BISNIS.COM, BATAM--Pengembangan pariwisata di Batam termasuk melalui penambahan hotel dan resorts dipandang perlu berwawasan alam untuk menghindari titik jenuh wisatawan.
Yusfa Hendri, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam mengungkapkan berdasarkan survey pasar yang dilakukan pelaku usaha, wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Batam menginginkan wisata yang berwawasan alami.
"Kebanyakan wisman mencari hal-hal yang alami di Batam. Kita memang butuh megastruktur, tapi untuk mendukung itu, fasilitas perhotelan harus kami benahi," katanya, Jumat (5/4/2013).
Di wilayah Selatan Kota Batam, misalnya kawasan Rempang-Galang membutuhkan pendirian hotel dan resort seiring pertumbuhan wisatawan. Selain tempat inap, kawasan tersebut juga membutuhkan restoran dan akomodasi perhotelan.
Dia mengatakan saat ini wisata alam memang tengah direncanakan secara matang oleh pihaknya dengan adanya kawasan Rempang-Galang yang sudah ditetapkan sebagai kawasan pariwisata melalui RTRW.
Namun wilayah tersebut masih belum bisa dikembangkan karena statusnya yang masih status quo seiring penyerahan HPL dan paduserasi hutan. Sehingga pihak Pemkot tidak bisa memberikan izin pembangunan infrastruktur pariwisata hotel ataupun resort.
Berdasarkan karakter wilayah, pihaknya mengingkan kawasan Rempang-Galang bisa dibangun sejumlah resort untuk bisa menarik wisman asing demi peningkatan wisman jika status lahan disana selesai.
"Ada tiga investor, tapi jadi jalan ditempat karena status Rempang-Galang," sambungnya. (ra)
Travel
PARIWISATA BATAM: Penambahan hotel perlu berwawasan lingkungan
