BISNIS.COM, LONDON—Angelina Jolie menunjukkan kepeduliannya terhadap nasib wanita di wilayah konflik dalam pertemuan Kelompok Negara G-8, Kamis (11/4/2013).
Dihadapan para menteri negara anggota G-8, tunangan aktor Brad Pitt tersebut berbicara soal kasus pemerkosaan di daerah perang yang kerap dilakukan para tentara.
Menurut aktris film “Salt” tersebut, pemerkosaan di zona perang sebenarnya dapat dicegah dan dia mendesak para menteri luar negeri dari negara-negara terkuat dunia untuk menghukum para pelaku perkosaan.
Didampingi Utusan Khusus PBB untuk Konflik Kekerasan Seksual Zainab Hawa Bangura, Jolie menyampaikan, “Ratusan ribu wanita dan anak-anak mengalami kekerasan seksual, bahkan disiksa atau dipaksa menjadi budak seks dalam beberapa peperangan yang terjadi di generasi kita.”
Sutradara film “In the Land of Blood and Honey” tersebut juga menyerukan keyakinannya bahwa suara para korban pemerkosaan tersebut kini telah mencuri perhatian dunia sehingga mereka masih dapat diselamatkan.
Jolie, yang juga merupakan Duta Besar Komisi Tinggi PBB untuk Masalah Pengungsian (UNHCR), menyambut baik langkah-langkah yang ditempuh G-8 untuk menyelesaikan masalah kekerasan seksual di wilayah perang.
Dalam acara yang sama, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengungkapkan bahwa insiden pemerkosaan yang terjadi saat perang Rwanda dan Bosnia-Herzegovina adalah sebagian kecil contoh kasus kekerasan seksual di zona konflik.
“Kami tahu bahwa banyak korban kekerasan seksual masih anak-anak, bahkan seringkali usia mereka masih kecil dan ada juga yang bayi," ujar Hague.
Dia menambahkan bahwa kekerasan tersebut dapat mengakibatkan trauma mendalam, menghancurkan keluarga dan komunitas, dan memicu konflik yang lebih buruk. Foto: Reuters
