BISNIS.COM, JAKARTA--Pagelaran Grand Symphony Angklung yang diselenggarakan oleh Lembaga Indonesia-China dan Komunitas Pecinta Angklung membius ratusan penonton yang hadir di ballroom XXI, Djakarta Theatre, Jakarta.
Pertunjukan musik ini mengombinasikan alat musik tradisional Indonesia, angklung yang dimainkan oleh komunitas Saung Angklung Udjo dan Touch of Seven dengan orchestra lengkap dari Dwiki Darmawan, piano klasik, hingga alat musik tradisional China, Yangching.
Sudrajat, Wakil Ketua Lembaga Indonesia China, mengatakan pagelaran ini diadakan sebagai upaya melestarikan angklung sebagai kebudayaan Indonesia sekaligus pertukaran budaya dengan China.
"Angklung ini bisa difungsikan sebagai alat diplomasi, dan kebetulan karena kami merasa alat musik kurang dilestarikan dan dipromosikan, jadi kami selenggarakan pagelaran Grand Symphony Angklung,"ujarnya kepada Bisnis usai acara tersebut, Minggu (19/5/2013).
Beberapa pesohor tampak turut menyumbangkan suaranya dalam pagelaran tersebut salah satunya Dewi Gita. Mark Obama Ndesandjo, musisi kelahiran Kenya yang berdomisili di Shenzen, China berpartisipasi dengan memainkan piano klasik yang dikolaborasikan dengan angklung dalam lagu "Es Lilin", "Imagine", dan "Chiquitita".
Sejumlah public figure juga tidak ketinggalan menikmati pagelaran tersebut antara lain Sukamdani, pemilik Grup Sahid, Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Di penghujung acara, grup musik Saung angklung Udjo masih mengajak para penonton untuk bermain angklung interaktif membawakan lagu diantaranya "Kemesraan" dan "We Are The World". (dot)
Foto: Google Image