Bisnis.com, MEDAN - Festival Danau Toba (FDT) diselenggarakan pada 8-14 September 2013 di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan sejumlah persiapan telah dilakukan.
Sebelumnya FDT dinamakan Pesta Danau Toba yang digarap oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
FDT 2013 menjadi awal gelaran tahunan hingga 5 tahun ke depan.
Anggaran untuk menggelar FDT 2013 sekitar Rp10 miliar dari proposal yang direncanakan sebesar Rp31 miliar. Dana tersebut berasal dari pemerintah pusat sebesar Rp1,6 miliar, pemerintah provinsi Rp3,5 miliar dan pemerintah Kabupaten Samosir Rp1,2 miliar.
Pemkab Samosir juga telah menginvestasikan dana untuk pembangunan infrastruktur hingga total anggaran mencapai Rp1,6 miliar. Pembangunan infrastruktur antara lain untuk panggung, jalan, dan fasilitas lainnya.
FDT ditargetkan pada lima tahun mendatang dapat menjadi agenda tahunan berkelas dunia. Wisman yang biasanya sudah menjadwalkan liburannya jauh-jauh hari dapat menjadikan FDT sebagai tujuan wisata pada tahun depan.
Keberadaan Bandara Internasional Kuala Namu (KNIA) dinilai dapat mendorong peningkatwan jumlah Wisman yang berkunjung ke Sumut pada tahun-tahun mendatang. Dengan konsep baru, FDT ini dapat dibuktikan minimum dalam 5 tahun mendatang dengan promosi yang terkonsep, konsisten dan terintegrasi.
Wakil Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan gelaran FDT 2013 dan keberadaan KNIA dapat menjadi momentum bagi Sumut untuk mendatangkan wisman lebih banyak. Dia menargetkan hingga 3-5 tahun mendatang jumlah kunjungan isman dapat mencapai 1 juta orang.
Target yang dipatok oleh Kemenparekraf sebanyak 2 juta wisman dinilai terlalu berlebihan karena melonjak hingga 1.000%. Tengku Erry yang menargetkan peningkatan dari 250.000 Wisman menjadi 1 juta Wisman pada 3-5 tahun mendatang dinilai meningkat cukup besar.
Sektor pariwisata merupakan sektor yang sangat potensia di Sumut. Beberapa tahun lalu, Pemprov Sumut dan Kabupaten/Kota belum memiliki kalender wisata yang terjadwal. Sumut yang memiliki 33 kabupaten/kota, jika diasumsikan setiap kabupaten/kota memiliki satu kegiatan tahunan, artinya akan ada 3 agenda setiap bulannya dikurangi bulan puasa.
Gelaran FDT 2013, dinilai sebagai kebangkitan pariwisata Sumut. Dengan berbagai kegiatan yang digelar diharapkan ada sebuah sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat agar kegiatan tersebut dapat sukses dan terus terselenggara pada tahun-tahun mendatang.
Pemerintah Provinsi Sumut, telah memberikan dukungan bagi FDT 2013 dengan perbaikan infrastruktur termasuk jalan sebagai akses ke Danau Toba. Kondisi jalan outer ring road Danau Toba sepanjang 341,97 Km sudah baik sebesar 72% atau 246 Km. Kemudian outer ring road Samosir sepanjang 143 Km juga dalam kondisi baik 87%, sisanya 13% masih dalam perbaikan.
Bupati Samosir Mangindar Simbolon menjelaskan sebagai ketua panitia FDT 2013 menargetkan kunjungan wisatawan domestik lebih besar dari biasanya ke Danau Toba. Dia tidak menargetkan lonjakan kunjungan Wisman karena informasi yang tersebar ke dunia internasional tentang FDT 2013 cukup mendadak.
Gelaran yang berkonsep seni budaya dan lingkungan Danau Toba ini sebelumnya berupa kerjasama situasional. Saat ini, FDT 2013 menjadi tonggak sejarah hasil kerjasama 11 kabupaten/kota di sekitar Danau Toba, Pemprov Sumut, Kemenparekraf, sektor swasta, dan para ahli pariwisata.
Kegiatan FDT 2013 akan digelar berbagai atraksi budaya, olahraga dan pertunjukkan. Namun, akan difokuskan pada 4 puak, yakni Toba, Simalungun, Karo, dan Pakpak. Tujuannya, agar fokus dan sesuai dengan suku di sekitar Danau Toba.
FDT sudah dipastikan akan digelar setiap minggu kedua September pada setiap tahunnya. Hal tersebut diputuskan mulai tahun ini dijadwalkan setiap September. Sedangkan kegiatan pendukung di 11 kabupaten/kota dapat digelar bertepatan dengan libur anak sekolah pada Juni-Juli agar tidak bertumpuk di satu waktu yang sama.
"Ke depan akan ada lembaga definitif semacam badan wisata Danau Toba atau Lake Toba Tourism Board yang tidak tergantung pada pejabat tetapi pada stakeholder Danau Toba. Khusus 2013 kami harus realistis, promo ke Luar Negeri tidak maksimal karena Wisman punya perencanaan khusus jadi mulai tahun depan baru bisa jual ke Wisman, sekarang kita ke domestik dulu," jelasnya.
Ketua DPD Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Association of Indonesia Travel Agents/ASITA) Sumatra Utara Solahuddin Nasution mengatakan pelaku usaha pariwisata telah menantikan kegiatan berskala nasional dan internasional di Sumut. Melalui event yang dikelola secara profesional dapat menambah produk yang bisa dijual kepada wisatawan.
"Zaman sekarang tidak hanya menjual keindahan alam, tapi juga event. Malaysia menjual F1, Eropa menjual sepakbola. Kendala FDT itu tanggalnya selalu berubah. Ke depan FDT tidak boleh berubah tanggalnya, agar memudahkan untuk menjualnya," katanya.
Asita Sumut tidak berharap pada FDT 2013 dapat menjual kepada Wisman khususnya Eropa akibat penyelenggaraan yang tergesa-gesa. Untuk menjual ke Wisman Eropa minimal 1 tahun sebelumnya sudah terpublikasikan. (ltc)