Fashion

Asi Kurangi Penyakit Kardiovaskular

Rahmayulis Saleh
Kamis, 3 Oktober 2013 - 14:50
Bagikan

Bayi menikmati air susu ibu                                drwox.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Lama pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi, ternyata juga berdampak baik, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular ketika dia setelah dewasa nanti.

Selama ini banyak penelitian lebih untuk mengetahui manfaat ASI sebagai tumbuh kembang bayi, sebagai memicu rasa tali kasih ibu dan anak, mencegah diare, dan lainnya.

"Tapi mengenai ASI yang juga mempunya dampak pencegahan terhadap munculnya penyakit kardio vaskuler dalam jangka panjang, baru pertama kali ini diteliti di Indonesia," kata dokter Sukman Tulus Putra, usai menyampaikan desertasinya untuk memperoleh gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Kedokteran di Universitas Indonesia di hadapan tim penguji dari FKUI, Jakarta, Kamis (3/10).

Dalam disertasinya berjudul Deteksi disfungsi endotel vaskular pada remaja sebagai penanda awal aterosklerosis: Pengaruh lama pemberian ASI pada masa bayi terhadap fungsi dan struktur vaskular, serta beberapa faktor risiko kardiovaskular lainnya, Sukman menjelaskan terdapat hubungan yang bermakna antara lama pemberian ASI dengan ketebalan tunika intima media arteri karotis (KTIM) pada masa remaja.

Menurut dia, remaja yang pada masa bayinya mendapatkan ASI selama 4-6 bulan, memiliki KTIM yang lebih tipis dibandingkan dengan remaja dengan lama menyusui lainnya.

"Remaja dengan lama pemberian ASI 4-6 bulan, juga cenderung memiliki pembuluh darah yang lebih elastis (flow mediated dilation/FMD lebih besar), namun hasil tidak bermakna secara statistik," ungkapnya.

Selain itu, katanya, ukuran antropometri (indeks massa tubuh/IMT--lingkar pinggang, lingkar panggul, rasio lingkar pinggang terhadap panggul), lebih rendah pada kelompok anak yang mendapatkan ASI lebih lama.

Dia menjelaskan penelitian ini merupakan studi kohort restrospektif untuk membandingkan faktor risiko penyakit jantung koroner, antara kelompok remaja berusia 15-18 tahun yang pada masa bayi mendapat ASI dengan lama pemberian yang berbeda.

Penelitian dilakukannya di sekolah SMA 1 Jakarta dengan responden sebanyak 285 orang siswa, pada Oktober 2013-Maret 2013.

Dokter kelahiran Tulung Selapan, Palembang, 6 Februari 1952 ini, menyarankan perlunya penyuluhan dan edukasi yang konprehensif, sistematik, serta terarah tentang pentingnya pencegahan terhadap penyakit kardiovaskular sejak usia dini, dengan melibatkan para guru, orangtua, profesional, dan masyarakat melalui organisasi LSM.

"Kesehatan remaja, termasuk di bidang kardiovaskular perlu mendapatkan perhatian dan dikembangkan dalam pendidikan dokter spesialis anak, maupun pendidikan dokter," ungkapnya.

Penulis : Rahmayulis Saleh
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro