Bisnis.com, JAKARTA - Sedikitnya aktivitas fisik yang dilakukan oleh kalangan pekerja di Indonesia dapat memacu obesitas yang dapat menimbulkan beragam penyakit seperti diabetes dan gangguan jantung.
Shintya Anjani, General Manager PT Dynaforce International, distributor eksklusif untuk Indonesia produk kesehatan Technogym, mengatakan sementara obesitas tersebar di negara-negara maju di barat, kondisi ini juga mulai terjadi di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
"Kita tahu bahwa obesitas bukan fenomena yang terjadi dalam semalam, tetapi yang tidak kita tahu adalah obesitas merupakan puncak dari kelebihan energi yang disimpan setiap hari oleh tubuh," katanya dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (2/10/2013).
Sebagai contoh, pekerjaan di belakang meja yang anda lakukan membuat tubuh anda menyimpan rata-rata kelebihan 15-50 kalori untuk satu hari. Penumpukan sebesar 50 ekstra kalori setiap hari tanpa diikuti olah fisik akan menyebabkan obesitas.
Selain itu, duduk untuk waktu yang lama dapat menimbulkan masalah-masalah pada tulang punggung, yang bisa menyebabkan sakit pada punggung bagian bawah dan lumbar lordosis.
“Saat ini memang tidak bisa dihindari untuk bekerja di belakang meja. Di Jakarta saja, ada jutaan pegawai kantor yang menghabiskan 8 sampai 10 jam duduk di depan komputer mereka. Jika bukan hal lain, menjalani gaya hidup sedenter akan menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas,” kata Shintya.
Dia menambahkan, sadar bahwa kemalasan adalah penyebab bertambahnya berat badan, yang menjadi tantangan adalah bagaimana cara mengatasi kemalasan dengan cara yang lebih inovatif dan dapat menarik orang untuk lebih banyak bergerak, baik secara langsung atau tidak langsung.
Salah satu cara untuk tetap bergerak di kantor adalah dengan mengganti kursi kantor dengan bola kesehatan. Pegawai dapat lebih mengeluarkan energy secara pasif, karena dengan duduk di atas bola yang tidak stabil membutuhkan gerakan kecil yang konstan dari otot.
"Hal ini menguatkan perut dan tulang belakang dan membakar kalori pada saat yang bersamaan,” kata Shintya.