Bisnis.com, PADANG - Perancang mode senior Samuel Wattimena merancang busana pria dengan sentuhan ragam hias sulaman dari berbagai daerah yang tampil gaya dan tetap tampil maskulin.
Busana yang bertema Embroidery Journey menampilkan busana pria dengan kombinasi beberapa bahan khas Indonesia.
Ada jas yang memadukan bahan lurik, dan tenun Bali yang bermotif wajik. Ada yang memadukan warna terang hijau atau biru.
Dalam perjalanan sulam dan bordir itu, Semi menampil baju koko warna ivory dengan sentuhan sulam dari Sumatra Barat.
Warna-warna terang menjadi inspirasinya. Bahkan Semi merancang kain tenun Bali warna marun dirancang bentuk jubah panjang.
Busana pria rancangan Semi itu diperagakan pada rangkaian acara temu Usaha dan perajin Metamorfosis sulam dan bordir yang merupakan penghujung pelatihan sulam yang dilakukan oleh Yayasan Sulam Indonesia dan Perusahaan Gas Negara selama 6 bulan kepada perajin sulam di tiga kota di Indonesia.
Peragaan busana itu berlangsung di Hotel Grand Inna Muara, Padang.
Semi juga pernah merancang lebih 100 costum untuk pementasan panggung pergelaran teater bertema Ibu.
"Saya memperagakan busana pria dari bahan yang ada sentuhan sulaman dari Sumbar, Bali dan Jember," kata Semi.
Kelompok sulam di Agam yang dibina YSI dan PGN, kata Semi, sudah mempunyai kemampuan menyulam. "Kita hidupkan lagi. Saya memotivasi lagi," kata Semi yang bersama YSI dan PGN membina penyulam di tiga daerah tersebut.
