Bisnis.com, PEKANBARU—Apakah Anda sering merasa nyeri, kram, baal/kebas, kaku-kaku, mati rasa, atau kesemutan? Hati-hati, mungkin Anda terkena penyakit neuropati.
Dr. Riki Sukiandra Sp.S, Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia) Cabang Pekanbaru mengatakan itu semua adalah gejala neuropati.
Secara umum, neuropati seringkali tidak disadari sebagai penyakit, tapi dipandang sebagai kondisi umum akibat komplikasi dari penyakit lain. Padahal jika dibiarkan, kondisi neuropati bisa mengganggu mobilitas penderitanya.
Riki mengatakan neuropati adalah kerusakan saraf tepi yang bisa menimpa semua orang. Berdasarkan satu studi, 1 dari 4 orang yang berusia 40 tahun ke atas berisiko terkena neuropati.
"Penderita penyakit diabetes lebih berisiko. 1 dari 2 penderita diabetes berisiko terkena neuropati," ujarnya di Pekanbaru, Kamis (14/11/2013).
Selain penderita diabetes, orang yang juga berisiko terkena neuropati adalah orang tua, perokok, orang yang mengkonsumsi alkohol, penderita hipertensi, trauma, infeksi, gangguan nutrisi, serta yang mengalami gangguan metabolik lainnya.
Menurut Riki, neuropati sering terjadi pada masyarakat modern di kota-kota besar yang kerap bergerak terburu-buru, termasuk dalam hal makan.
"Sehingga, makan itu jadi sekedar memenuhi kewajiban aja: Oke, yang penting saya sudah makan. Padahal, asupan gizi dan vitaminnya tidak sesuai," ujarnya.
Menurutnya, neuropati bisa dicegah sejak dini dengan mengubah gaya hidup dan mengkonsumsi vitamin neurotropik yaitu vitamin B1, B6, dan B12 secara teratur satu kali dalam sehari.
"Semakin tua, fungsi saraf semakin menurun. Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B yang memadai dan sangat sensitif terhadap kekurangan vitamin B," ujar Riki.
Fashion
Sering Kesemutan? Hati-hati Gejala Neuropati!
Penulis : Vega Aulia Pradipta