Show

Edukasi Seni Galeri Nasional, Seimbangkan Otak Kanan dan Otak Kiri

Bambang Supriyanto
Sabtu, 30 November 2013 - 17:22
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penting mana aktivitas otak kanan atau otak kiri? Mayoritas kita pasti menilai otak kiri lebih penting karena terkait dengan aktivitas berpikir ilmiah dan eksak.

Namun, pandangan itu tidak selamanya benar.  Otak kanan yang terkait dengan seni juga tidak kalah penting untuk menopang kreativitas anak-anak.

Wahyu Nugroho, seniman asal Pasuruan, mengungkapkan orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk mendukung perkembangan kecerdasan anak secara optimal. Selain gizi seimbang, perlu menciptakan kondisi lingkungan yang mensimulasi aktivitas otak kiri dan kanan.
 
“Kenalkan anak sedini mungkin dengan warna, kosa kata, cerita dan berkreativitas. Dengan adanya kegiatan edukasi dan program-program yang bertemakan seni, diharapkan dapat membentuk generasi yang kreatif dan dapat menghasilkan karya-karya yang inovatif,” katanya dalam keterangan pers, Sabtu (30/11).

Dia menjelaskan pada dasarnya pendidikan seni mempunyai banyak manfaat yang positif, khususnya pendidikan seni rupa yang dapat melatih perkembangan otak kanan.

“Pendidikan seni pada anak usia dini memerlukan pengelolaan sesuai karakteristik dan lingkungan yang kondusif untuk keberhasilan belajar anak usia dini."
 
Oleh karena itu, dia sangat mendukung Galeri Nasional Indonesia mengadakan sebuah acara edukasi seni  Program Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia 2013, bertema Workshop Drawing, pada Kamis (28/11) di Gedung Serbaguna Yonzipur Pasuruan.

Acara menghadirkan kartunis Toni Malakian dan seniman nasional asli Pasuruan Wahyu Nugroho.

"Perkembangan kepribadian dan talenta seseorang dapat dibentuk oleh beberapa hal, salah satunya adalah melalui pendidikan seni," ujar Toni.

Dia menjelaskan mempelajari seni, seseorang menjadi peka dengan lingkungan sekitar dan dapat mengekspresikan energi positif menjadi sebuah karya. Faktor tersebut sangat penting bagi generasi masa depan.

Dalam praktik pembelajarannya, harus mempunyai asas yang kooperatif dengan sebagian kelompok kecil maupun besar, bertangung jawab, bekerja tanpa mengganggu teman, memilih kegiatan, dan kesemuanya harus terjadi tanpa tekanan. "Dengan begitu diharapkan sang anak secara tidak langsung dapat belajar norma-norma berperilaku secara alamiah,” katanya.
 
Menurut Wahyu, dalam mempelajari seni seseorang dilatih untuk membuka ruang imajinasinya, dan juga harus mempunyai kesabaran yang sangat besar. Karena dalam dunia seni, khususnya seni rupa, sebuah gambar atau bentuk yang dibuat harus bisa mewakilkan imajinasi dari sang pembuat karya, selain itu karya tersebut juga harus mempunyai makna yang dapat diungkapkan.

“Maka dari itu dalam pembuatan karya seni rupa tersebut sang seniman harus benar-benar mempunyai kesabaran dalam membuat karyanya agar mempunyai makna yang jelas,” ujarnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro