Bisnis.com, BINTAN — Pengelola Nirwana Gardens Hotels and Resorts menyediakan anggaran sekitar US$2,5 juta (sekitar Rp30 miliar) untuk merenovasi fasilitas hotel dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka rebranding menjadi Nirwana Gardens Hotels, Resort and Spa.
Abdul Wahab, Vice President Nirwana Gardens Hotels and Resort mengatakan pihaknya sedang melakukan proses rebranding dengan menambah fasilitas spa dan melakukan renovasi fasilitas. Untuk itu, katanya, pihaknya, anggaran tersebut digunakan antara lain untuk renovasi fasilitas, renovasi kamar dan pelatihan sumber daya manusia.
Nirwana Resort Hotel yang akan direnovasi. Hotel tersebut merupakan salah satu dari 5 produk yang berada dibawah nauangan Nirwana Gardens. “Angaran untuk merenovasi Nirwana Resort Hotel mencapai sekitar US$2,5 juta [sekitar Rp30 miliar, 1US$=Rp12.000],” kata Abdul Wahab belum lama ini.
Kehadiran spa yang berbasis tradisi di Nirwana Gardens, katanya, diharapkan dapat meningkatan minat turis untuk datang. Dia juga mengharapkan kehadiran berbagai fasilitas spa itu dapat meningkatkan pendapatan 15-20% pada 2014 dibandingkan dengan pendapatan 2013. Namun dia tidak mau menyebutkan target pendapatan pada 2013.
Nirwana Gardens Hotels and Resort mempunyai lima produk yaitu Nirwana Resort Hotel, Mayang Sari Beach Resort, Nirwana Beach Club, Banyu Biru Villa, dan Indra Maya Pool Villa.
Kehadiran spa dijadikan sebagai fasilitas hotel yang merupakan satu keunikan khusus. Dia mengatakan segmen tamu yang datang ke Nirwana Gardens beragam seperti keluarga, olahraga, golf dan spa. “Spa tradisional ada marketnya di seluruh dunia,” kata Abdul Wahab.
Kehadiran Anindya Spa milik tiga perempuan Indonesia ahli spa Annie Savitri, pengusaha Levita Supit, dan artis nasional Diana Pungky ini, kata Abdul Wahap, akan dipromosikan melalui seluruh jaringan di pasar internasional. “Sekarang sudah komplit fasilitas resort dengan adanya spa,” katanya.
Tamu yang datang ke Bintan Resort, katanya, 20% berasal dari Eropa, 20% China, 12% Jepang, 30% Singapura, Indonesia 10%, sisanya lain-lain. Tamu Nirwana Gardens mencapai 90% berasal dari luar negeri.
Tujuan wisata spa, kata Abdul Wahap, sama seperti hotel dan resort. Nanti tren wisata ke arah health spa.
Selama ini, katanya, pendapatan Nirwana Gardens berasal 50% sewa kamar, dan 50% makan dan minuman. Setelah hadirnya spa, maka pihaknya menargetkan kontribusi pendapatan dari spa mencapai 25-30%.
Sementara tingkat accupancy rate Nirwana Gardens, katanya, rata-rata mencapai 68-70%.