wisatawan Jakarta mencapai 60% dari total keseluruhan pesiar domestik yang datang ke Bandung pada akhir pekan. /bisnis.com
Travel

Tol Cipularang Ambles, Hotel di Bandung Menjadi Sepi

Hedi Ardia
Senin, 27 Januari 2014 - 19:23
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG - Amblesnya ruas jalan di KM 72 jalan tol Cikampek, Purwakarta, Padalarang (Cipularang) membuat tingkat hunian hotel di Kota Bandung terpengaruh signifikan.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wilayah Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan amblasnya tol Cipularang akhir pekan lalu berdampak pada penurunan okupansi hotel di Bandung hingga 30%. “Pada kondisi normal, rata-rata okupansi hotel saat akhir pekan bisa mencapai 95%,” katanya di Bandung, Senin (26/1/2014).

Menurutnya, amblasnya tol Cipularang sangat berpengaruh pada okupansi hotel karena sebagian besar wisatawan domestik yang datang ke Bandung berasal dari Jakarta. Hasilnya pada akhir pekan lalu hanya sedikit wisatawan Jakarta berkunjung ke Bandung.

"Kalau terjadi sesuatu di Cipularang pasti berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Bandung," katanya

Selama ini wisatawan Jakarta mencapai 60% dari total keseluruhan pesiar domestik yang datang ke Bandung pada akhir pekan. Dengan demikian, absennya wisatawan Jakarta ke Bandung akhir pekan lalu cukup berpengaruh pada pendapatan hotel.

Bahkan, kata Herman, beberapa hotel  pada akhir pekan kemarin menurunkan harga penginapan hingga 30% karena okupansi turun. Untuk menambal pemasukan, para pengelola hotel pun lebih mengandalkan pemasukan dari wisatawan mancanegara, seperti Malaysia, yang sudah langganan berkunjung ke Bandung.

Terpisah, Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Express Indonesia (Asperindo) Jabar Wayan Wardhana mengaku amblasnya ruas Jalan di KM 72 Tol Cipularang telah berdampak terhadap pengiriman sejumlah paket yang dilakukan perusahaan jasa ekspedisi.

"Akan tetapi, tidak terlalu besar. Karena masih ada jalan alternatif lewat Purwakarta. Yang lebih parah itu adalah dampak banjir Jakarta yang menyebabkan terjadinya penumpukan barang," katanya.

Menurut dia, perusahaan ekspedisi terpukul dengan kejadian banjir yang terjadi di sejumlah wilayah seperti Jakarta dan kawasan pantura. Akibatnya, terjadi penurunan pengantaran sebesar 15%.

Dengan kondisi seperti ini terpaksa terjadi peningkatakan cost produksi sebesar 10% dan keterlambatan waktu penerimaan terhadap konsumen. Apalagi, pada Maret para perusahaan ekspedisi mulai banyak menerima kiriman barang untuk logistik lebaran.

"Yang harus seminggu malah jadi 10 hari. Dengan keterlambatan ini, kami pun rugi karena pengeluaran menjadi lebih besar," ujarnya.

Ruas Jalan di Km 72, Purwakarta yang melayani arus Jakarta-Bandung amblas sepanjang 80 meter membuat arus kendaraan dari Jakarta ke Bandung dialihkan ke ruas lain. Akibat pengalihan, kepadatan pun timbul di jalur arteri Purwakarta. Arus semakin sesak karena di Sadang menjadi titik pertemuan pergerakan kendaraan dari jalur tengah, yang merupakan limpahan akibat banjir di Subang dan Indramayu.

Kepala Cabang Tol Purbaleunyi Jasa Marga, Christantio mengatakan kejadian jalan amblas berlangsung secara bertahap. Awalnya terjadi di bahu jalan kemudian merayap ke lajur satu.

Dalam amblesan antara 20-25 cm, dengan panjang retakan karena ketidakstabilan itu mencapai 80 meter. "Jadi yang paling amblas, yang agak dalam ada di bahu jalan, baru di lajur satu. Karena kalau dibuka membahayakan, kami tutup dulu," katanya.

Menurutnya, pergerakan kendaraan memberi pembebanan sehingga mempengaruhi dalem amblesan. Pemancangan tiang akan dilakukan guna memperkuat kondisi badan jalan. (K6,K10,K57)

Penulis : Hedi Ardia
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro