Bisnis.com, JAKARTA - Terbang dari satu negara ke negara lain adalah rutinitas yang biasa dilakukan Kristanto.
Maklum, pada 1990-an, Kris, begitu dia disapa menjabat sebagai Wakil Direktur Akademik dan Kemahasiswaan, Akademi Teknik Federal yang kini bernama Politeknik Manufaktur Astra.
“Tetapi kebanyakan ke Jepang karena untuk studi banding urusan kerja,” katanya kepada Bisnis.
Ongkos bepergian ke luar negeri memang tak semurah membeli kacang goreng. Untuk keperluan travelling, Kris harus pandai-pandai mencari maskapai dan agent travel mana yang tengah memberi diskon murah.
Tak heran, setelah dia tidak lagi menjabat pimpinan di salah satu bidang usaha Astra Internasional, dan dipindah ke anak usaha lain, Kris sering menghabiskan waktu ke luar negeri untuk urusan keluarga dan travelling.
“Terakhir ke luar negeri itu kalau gak salah pas tahun lalu. Itu pun ke Australia untuk menengok anak saya yang tengah menempuh pendidikan di sana,” katanya.
Kris, yang kini menjabat sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) berbagi cerita bagaimana pengalaman dia berburu tiket murah saat bepergian ke luar negeri.
Pria kelahiran Blora 1958 itu termasuk salah satu orang yang rajin berselancar mencari agent travel murah. Beruntung, dia sudah menjadi salah satu anggota hotel yang cukup terkenal di luar sana. Jadi, jika hendak travelling ke luar, dia tak usah lagi repot-repot mencari penginapan.
“Pokoknya kalau mau ke luar negeri berusaha mencari tiket yang murah dan pesawat yang nyaman,” paparnya singkat.