Musik

Koes Plus: Sebelum Meninggal, Muri Minum Teh Hangat

Martin Sihombing
Sabtu, 1 Februari 2014 - 12:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sebelum menghembuskan nafasnya  Yana  Sabtu (1/2/2014) sekitar pukul 4.30 WIB, personil grup band legendaris Koes Plus, Muri sempat minum teh hangat.

Adik ipar almarhum, Yana mengatakan; "Tidak ada tanda-tanda apapun. Almarhum tidak ada apa-apa. Dia minta ke anaknya mematikan AC. Kemudian, dibuatkan teh hangat, seluruh badannya dibaluri minyak kayu putih. Tak berapa lama, almarhum batuk, kemudian menghembuskan nafas terakhir," ujarnya. 

Kini, rumah  almarhum --Muri lahir di Jember, Jawa Timur, 19 Juni 1949-  di  Perum Kranggan Permai, Jalan Cempaka 1, BS 18 No 19-20, Pondok Gede, Jati Sampurna, Bekasi, Jawa Barat. sudah mulai dipenuhi kerabat dan sahabat.

Kisah Muri

Muri, menurut majalah Variasi --terbit 1970-an--  bukanlah termasuk pemain drum yang bisa diketengahkan dalam dunia internasional seperti halnya dengan, Eddy Tulis, Benny Mustafa, namun dalam dunia musik pop di Indonesia, Murrylah yang dijadikan standard dalam mempertahankan beat. Permainan Murry bila dipandang dari segi sekolah musik khusus untuk drum sebenarnya tidak berarti banyak bahkan ada beberapa pukulan yang menyimpang dari methode namun untuk penggemar musik pop permainan Murry sukar untuk dicari tandingannya.

Tidak sedikit pemain-pemain dari grup-grup lain mencoba menirunya namun tidak berhasil dan kelebihan inilah yang merupakan cir khas Murry yang sudah sewajarnya dicatat dalam sejarah musik pop di Indonesia. Dan harus diakui bahwa kehidupan dari musik Koes plus selama ini adalah berkat beatnya yang mantap dari pukulan – pukulan stick Murry diatas kulit drumnya. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh Nomo Koeswoyo dalam menempati kedudukan Murry di dalam kelompok Koes Bersudara, dan bukan tidak mungkin bila permainan Nomo tidak bisa menyaingi Murry akan mengakibatkan hambarnya musik Koes Bersaudara nantinya.

Setelah terjadi konflik, tulis Variasi, Murry dan istrinya Octorina --yang juga seorang penyanyi yang sampai saat ini berhasil direkam suaranya oleh PT. Remaco-- mengakibatkan Murry menyingkir dari rumahnya yang selama ini bertengger megah di kawasan Cilandak. Konflik ini terjadi sehingga Murry dengan rela telah meninggalkan Octorina bersama tiga orang putra-putrinya yang masih memerlukan kasih saying seorang ayah.

”Hal ini tidak bisa saya hindari bung, tapi saya masih sering datang kesana untuk menjenguk anak-anak saya,” kata  Murry dengan nada-nada yang lesu.

Dengan terjadinya peristiwa itu Murry mencari tempat yang agak tersembunyi yang dibelinya dengan uang yang ada padanya. Murry angkat kaki dari rumah yang sampai saat ini masih ditempati oleh anak istrinya hanya dengan membawa sebuah mobil Honda civic warna abu-abu yang bernomor polisi B 234 GA dan beberapa potong pakaian.

Murry peraih piringan emas yang diterimanya dari PT. Remaco ketika lagunya yang berjudul “Mobil Tua“ mencapai predikat lagu favourit untuk  1976/1977 melalui angket siaran ABRI.

BACA JUGA

- Koes Plus: Selamat Jalan Muri ...

Penulis : Martin Sihombing
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro