Bisnis.com, JAKARTA—Selama ini bila bicara tentang kain sarung, yang terbayang adalah kain yang biasa dipakai oleh kaum pria untuk ke masjid, atau kain yang dijahit dan dijadikan sebagai pelengkap kebaya atau baju kurung bagi kaum perempuan.
Namun belakangan ini kain sarung sudah mulai berubah fungsi. Banyak desainer berinovasi dengan sarung, dan mengubahnya menjadi sehelai busana perempuan yang cantik dan mewah.
Seperti yang dirancang oleh Jessica Febriani, desainer dan pemilik label busana More To See. Kali ini perempuan muda tersebut mengolah kain sarung dari Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi seckdress dan longcoat yang nyaman dipakai.
Dia memadupadankan kain sarung dengan bahan katun polos dari Bali. Motif sarungnya macam-macam. Bahan dasarnya ada sutera, katun, dan poliester.
“Saya memilih sarung Makassar dengan warna-warna cerah, dan memadukannya juga dengan bahan katun polos warna cerah juga. Jadi terkesan colorfull. Dan ternyata banyak disukai pelanggan,” ungkap gadis kelahiran Denpasar, 20 Februari 1989 ini, saat ditemui di stand-nya dalam ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2014 di Jakarta, Kamis (20/2/2014).
Menurut sarjana Teknologi Informasi dan Ekonomi Manajemen Universitas Bina Nusantara ini, label busana More To See yang dibangunnya sejak dia masih duduk di SLTA di Denpasar, memang terkenal dengan warna-warna cerah dan padu padan bahan tradisional dengan katun polos.
Untuk 2014, kata Jessica, dia pokus mengangkat kain sarung, dimulai dulu dengan sarung Makassar sebagai bahan busana. Potongan kain sarung tersebut ada yang ditata di bagian tengah busana, di bagian bawah lengan, dan sedikit aksen di bawah kerah belakang.
“Ternyata minat pelanggan saya untuk membeli koleksi terbaru ini cukup bagus. Banyak permintaan. Dari Januari hingga sekarang saya sudah menjual sekitar 200 potong longcoat sarung Makassar ini,” ujarnya.
Menurut dia, warna-warna yang menjadi tren pada tahun ini, adalah warna ungu kemerahan. “Warna itu terkesan mewah dan elegan. Apalagi kalau dipadukan dengan sarung sutera yang agak mengkilap, kesannya tambah mewah,” ujar Jessica.
Untuk memasarkan produk busananya ini, dia punya showroom di Ladies Market Thamrin City Jakarta, dan punya pelanggan toko busana di sejumlah daerah. Dia juga sering ikut pameran dan bazaar seperti ajang IFW, Ina Craft, dan lainnya.
“Pelanggan saya cukup banyak, juga dari daerah. Busana saya banyak dipesan oleh pelanggan di Batam, Medan, Pekanbaru, Surabaya, dan tentu saja Jakarta. Dominan mereka adalah wanita muda, mahasiswa, profesional muda, dan ibu-ibu muda,” lanjutnya.
Untuk merawat agar baju dengan bahan sutera tidak cepat rusak, berikut Jessica memberi tips:
1. Bila mencuci baju berbahan sutera atau tenun, pakailah sabun cair yang kini banyak dijual, atau dengan bahan pencuci batik.
2. Saat mencuci jangan dikucek-kucek atau dimasukkan ke mesin cuci. Sebaiknya direndam ke dalam air sabun dan diangkat, lakukan beberapa kali, serta digosok perlahan.
3. Ketika menjemur, sebaiknya jangan langsung terkena panas cahaya matahari. Cukup diangin-anginkan sampai kering.