Fashion

2 Dari 3 Ibu Terkendala saat Menyusui, Bagaimana Mengatasinya?

Rahmayulis Saleh
Jumat, 7 Maret 2014 - 19:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menyusui kini menjadi salah satu topik kesehatan yang paling banyak dicari para ibu, terutama calon ibu dengan kehamilan pertama.

Banyak cara yang ditempuh untuk semakin mengenal air susu ibu (ASI) dan menyusui. Ada yang bertanya kepada sahabat yang sudah pernah menyusui, membaca buku dan majalah seputar ASI, atau mencari tahu melalui internet.

Jika dirasa masih kurang memuaskan, kata Dokter Wiyarni Pambudi yang juga konsultan laktasi, biasanya mereka bertanya kepada yang dianggap pakar kesehatan, salah satunya dengan menemui dokter, bidan, atau konselor menyusui.

Faktanya, kata Wiyarti, dua dari tiga ibu yang ingin menyusui, ternyata menemui hambatan saat pemberian ASI. Umumnya mereka mulai merasakan kendala saat masih dalam perawatan pasca-bersalin di fasilitas kesehatan.

Lalu bagaimana peran dokter dalam membantu memecahkan masalah menyusui tersebut? Dokter sebagai front line provider di fasilitas kesehatan, khususnya di era BPJS 2014, memiliki andil penting, dalam menyukseskan pemberian ASI.

Namun, kurikulum pendidikan yang diberikan kepada calon dokter belum mengulas secara lengkap mengenai manajemen laktasi, sehingga sebagian dokter hanya memiliki bekal pengetahuan tentang ASI dan menyusui yang sangat minim.

Memahami kondisi ini, kata Dokter Wiyarni Pambudi, yang juga panitia seminar Breastfeeding Friendly Practice, mengajak para dokter dan calon dokter yang peduli ASI untuk bergabung dalam seminar sehari, yang akan menghadirkan konsultan laktasi bersertifikat internasional (International Board Certified Lactation Consultant = IBCLC).

Topik yang ditampilkan dalam seminar yang berlangsung Sabtu (8/3/2014) di Jakarta tersebut, adalah hal yang perlu dikuasai seorang dokter dalam membantu menyusui.

“Seminar ini juga dilengkapi dengan materi komunikasi dokter-pasien, yang tentu saja akan sangat terpakai di praktik sehari-hari, tak hanya untuk ibu menyusui. Kita semua mengetahui bahwa saat ini dokter dituntut untuk lebih bersikap lebih komunikatif dengan pasien,” ujar Wiyarni di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor :
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro