Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku industri musik Tanah Air diminta untuk lebih mengikuti tren musik dunia melalui peningkatan pemanfaatan platform musik digital.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan saat ini, peranan platform musik digital berkembang semakin pesat, terlihat dari penjualannya, baik dalam bentuk produksi maupun distribusi mencapai sekitar 48% dari total pasar industry musik global.
"Orang kreatif musik Indonesia juga harus mencermati trend ini dengan meningkatkan pemanfaatan platform digital baik dari sisi produksi, penyaluran dan pemasaran agar praktisi music bisa tetap berkembang,” ujarnya dalam perayaan Hari Musik Nasional, Minggu (9/3/2014).
Meski demikian dakui olehnya, perkembangan industri musik nasional masih mengalami sejumlah kendala, terutama terkait Hak Kekayaan Intelektual atau Hak Cipta seiring dengan maraknya kasus pembajakan yang terjadi, baik secara fisik maupun digital.
Untuk meminimalisir hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM tengah merevisi UU Hak Cipta No.19/2012 yang saat ini sedang dibahas oleh Pansus UU Hak Cipta DPR RI.
“Kita harapkan revisi ini bisa secepatnya dirampungkan dan memberikan harapan cerah bagi sector ekonomi kreatif, termasuk orang kreatif musik Indonesia,” kata Tantowi Yahya, Ketua PAPRI yang juga anggota Pansus Revisi UU Hak Cipta dalam kesempatan yang sama.
Industri musik memiliki peran yang cukup signifikan dalam perekonomian nasional. Berdasarkan data dari Kemenparekraf, kontribusi sektor musik terhadap PDB dalam tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan signifikan, Pada 2010 kontribusinya terhadap PDB nominal sebesar Rp3,9 triliun, naik menjadi Rp 5,2 triliun pada 2013 atau meningkat rata-rata 11% per tahun.
Menurut data BPS, sepanjang 2010-2013 jumlah usaha di industri musik naik dari 14.000 unit usaha menjadi 15.600 ribu usaha. Dalam periode yang sama, penyerapan tenaga kerja meningkat dari 50.611 menjadi 55.958 orang.
Di samping itu, sambung Mari, insan musik Indonesia juga telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata nasional, seperti melalui penyelenggaraan festival musik.
“Insan musik adalah bagian dari orang-orang kreatif (OK) bangsa ini, kedepan mereka inilah yang akan menjadi salah satu daya tarik bagi industry pariwisata nasional."
Dia mencontohkan perhelatan musik Java Jazz yang berhasil menciptakan citra positif dan aman bagi Indonesia di mata dunia internasional saat dimulai pa 2005, dan hingga saat ini Java Jazz yang baru saja dilaksanakan beberapa waktu lalu berhasil menarik lebih dari 120.000 pengunjung. 5% diantaranya diperkirakan dari luar negeri dan 30% dari luar Jabodetabek.
"Kedepan, orang kreatif, ekonomi kreatif dan sektor pariwisata semakin tidak terpisahkan,” kata Menteri.
Musik
Mari Elka Pangestu: Ikuti Tren Musik Dunia
Penulis : Dewi Andriani
Editor : Martin Sihombing