Bisnis.com, TEMANGGUNG--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengaku sangat terkesan menghadiri International Conference on Village Revitalization 2014 yang diselenggarakan di sebuah tenda yang diapit pepohonan bambu di tengah Desa Kelingan, Temanggung, Jawa Tengah.
"Saya sudah berkali-kali mengikuti konferensi internasional, tetapi ini yang membuat saya paling terkesan," ujarnya ketika menerima kenang-kenangan berupa lukisan sketsa yang menggambarkan tenda diapit pepohonan bambu, Rabu (19/3/2014).
Tidak hanya menghadiri konferensi, Mari juga berkomunikasi langsung dengan masyarakat setempat, menyinggahi home stay yang sengaja dibangun di tengah kebun kopi dan pematang sawah, serta bersepeda mengelilingi bersama para peserta konferensi mengeliling sawah di desa tersebut.
Mari juga sempat berbelanja beberapa helai batik khas Temanggung yang mencirikan bambu dan kopi karya pengrajin batik di Temanggu Sriwahyuni.
"Di sini kita tidak hanya sekedar berwisata saja tetapi juga mendapatkan banyak pelajaran, pengalaman, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat," tuturnya.
Konferensi internasional yang mengambil tema It's Time Back to Village tersebut benar-benar mengangkat konsep yang untuk mengajak masyarakat dunia agar kembali menikmati kehidupan langsung masyarakat pedesaan lengkap dengan kearifan lokal di dalamnya.
Konferensi internasional tersebut diikuti oleh sekitar 100 peserta baik lokal maupun internasional, terutama turis dari Jepang.
Peserta full programe akan menginap di froghouse home stay yakni sebuah rumah inap yang didesain oleh para arsitek muda secara unik, sekaligus menjadi titik pusat aktivitas pengembangan masyarakat desan sekitar.
Singgih S Kartono, Penyelenggara Internasional Conference on Village Revitalization sekaligus menjadi tokoh yang ikut mengembangkan Desa Kelingan ini menuturkan dalam konfrensi kali ini pihaknya sengaja mengangkat isu global seputar revitalisasi desa dalam kaitannya dengan upaya penurunan emisi gas karbon.
Sementara itu, Fransisca salah satu mahasiswa yang menjadi peserta konferensi ini mengatakan bahwa melalui kunjungannya ke Desa Keliangan ini membuka perspektifnya untuk bisa memberikan kontribusi lebih untuk desa.
"Disini kami tidak hanya berwisata, tetapi juga banyak belajar, lebih mengetahui kehidupan masyarakat, dan mampu mengubah pola pikir bahwa Indonesia sebetulnya memilki desa yang tidak kalah dari negara lain, tetapi memang harus ditingkatkan lagi," ujarnya.
