Belum lama ini, penelitian di Eropa menyatakan merokok pasif menyebabkan penebalan arteri Klik yang mendongkrak risiko serangan jantung dan stroke di masa depan. /bisnis.com
Health

Larangan Rokok Kurangi Kelahiran Prematur dan Astma Anak

Dini Hariyanti
Jumat, 28 Maret 2014 - 16:28
Bagikan

Bisnis.com, LONDON—Penelitian terbaru dari Amerika Serikat dan Eropa menyatakan larangan merokok di tempat umum berimbas positif terhadap kesehatan anak. Peraturan ini menekan jumlah kelahiran prematur dan serangan asma pada anak sebesar 10%.

Penelitian internasional di jurnal medis Lancet menyatakan persentase itu tercapai pascaundang-undang larangan merekok di area publik terbit setahun lalu. Tim peneliti menganalisa 11 penelitian terdahulu dari Amerika Utara dan Eropa.

Peneliti dari Universitas Edinburgh di Inggris, Maastricht di Belanda, Hasselt di Belgia, Harvard di Amerika Serikat, serta RS Brigham dan Wanita meneliti lebih dari 2,5 juta kelahiran plus sekitar 250.000 penjenguk di rumah sakit untuk pasien anak penderia astma di bawah 12 tahun.

Penulis utama penelitian dari Universitas Maastricht Dr Jasper Been menyatakan hasil studi ini mendukung rekomendasi WHO demi menghadirkan area publik bebas asap rokok. "Penelitian kami menunjukkan larangan merokok adalah cara efektif untuk melindungi kesehatan anak-anak kita," ujarnya mengutip daring theguardian.com, Jumat (28/3/2014).

Larangan merokok di tempat umum, semisal bar, restoran, dan tempat kerja terbukti cukup ampuh melindungi orang dewasa dari bahaya perkok pasif. Di Inggris, peraturan ini keluar berlaku sejak 2007 sedangkan di Skotlandia hadir sejak 2006. Kini, sekitar 16% populasi dunia punya beleid bebas asap rokok.

Berdasarkan data World Health Organisation (WHO) rokok membunuh sekitar 6 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Angka ini mencakup lebih dari 600.000 di antaranya yang tak merokok (perkoko pasif). Pada 2030, jumlahnya diperkirakan meningkat hingga 8 juta orang meninggal per tahun.

Penulis lain dari penelitian tersebut, yakni Profesor Aziz Sheik dari Rumah Sakit Brighman dan Wanita di Boston, Massachusetts, dan Universitas Edinburgh, menyatakan semakin ketat larangan merokok dampaknya terhadap kesehatan anak lebih besar.

Pasalnya, bocah di bawah 12 tahun amat rentan dari efek negatif perokok pasif lantaran paru-paru dan sistem imunitasnya masih berkembang.

"Banyak negara lain belum menegakkan larangan merokok, harusnya hasil penelitian ini dapat kembali mempertimbangkan posisi mereka pada kebijakan kesehatan mereka," ucap Sheik mengutip daring bbc.com, Jumat (28/3/2014).

Dalam penelitian terdahulu dinyatakan 40% anak-anak di dunia terpapar perokok pasif secara teratur. Ini terbukti memicu mereka terjangkit berbagai penyakit pernapasan termasuk serangan astma.

Belum lama ini, penelitian di Eropa menyatakan merokok pasif menyebabkan penebalan arteri Klik yang mendongkrak risiko serangan jantung dan stroke di masa depan.

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : theguardian.com / bbc.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro