Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia mengalami tantangan beban ganda masalah gizi atau double burden yaitu kekurangan dan kelebihan gizi yang merupakan tantangan kompleks karena terjadi di semua kelas sosial masyarakat Indonesia.
Masalah beban gizi ganda bukanlah sebuah masalah yang tidak dapat diatasi, pemenuhan gizi yang tepat di awal kehidupan anak (Early Life Nutrition atau ELN) merupakan salah satu solusinya, serta harus dipandang sebagai investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menunjukkan bahwa masalah stunting (pendek) pada balita masih cukup serius, dengan prevalensi yang mencapai 37,2 persen. Di sisi lain, prevalensi gemuk pada anak balita juga masih tinggi yaitu 11.9 persen.
Tantangan beban ganda masalah gizi tersebut dapat diatasi dengan kerjasama yang kuat antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat itu sendiri. Sesuai dengan misinya, PT Nutricia Indonesia Sejahtera (NIS) meyakini bahwa pemenuhan gizi yang tepat adalah hak dan kunci kesuksesan anak.
Pemenuhan gizi yang optimal sebaiknya dimulai sejak awal kehamilan hingga anak berusia usia 5 tahun, karena pada periode inilah perkembangan dan pertumbuhan fisik anak sangat pesat.
“Salah satu dasar yang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal adalah dengan menjaga kesehatan pencernaan anak. Hal ini karena pencernaan yang sehat sejak awal dapat mempengaruhi perkembangan otak dan status gizi anak," ujar Prof Dr M. Juffrie, SpA (K), PhD, Ketua UKK Gastrohepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pada Bebelac Relaunch, Rabu (11/6).
Dia menjelaskan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan pencernaan adalah komposisi mikrobiota dalam saluran cerna. Oligosakarida seperti FOS dan GOS merupakan salah satu komponen golongan Prebiotik yang dapat membantu memacu pertumbuhan mikrobiota di dalam saluran cerna."
Untuk menjawab kebutuhan orang tua Indonesia terhadap pentingnya asupan gizi bagi anak pada masa keemasan (golden period), Bebelac kini hadir dengan Bebenutri Plus. Bebenutri Plus mengandung FOS:GOS 1:9 yang dapat membantu mendukung fungsi saluran pencernaan anak, serta minyak ikan dan asam linoleat serta vitamin dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak dan mendukung terwujudnya well-rounded child.
“Hasil riset menunjukkan bahwa 7 dari 10 anak lebih menyukai rasa Bebelac baru ini (Riset Kuantitatif, 2013). Hal ini menandakan bukti komitmen Bebelac dalam menghadirkan produk berkualitas melalui hasil riset yang mendalam, dan turut berkontribusi dalam memperbaiki status gizi juga mendukung perkembangan optimal anak-anak Indonesia, baik perkembangan IQ maupun EQ,” dijelaskan oleh R&D Manager PT Nutricia Indonesia Sejahtera Laksmi Murti.
Pemenuhan gizi yang optimal selama periode ini, selain memberi kesempatan bagi anak untuk lebih sehat dan lebih produktif, juga menurunkan resiko terkena penyakit degeneratif seperti jantung koroner dan diabetes di masa depannya. Dalam fase ini sangat dibutuhkan asupan makro dan mikronutrien optimal dalam kuantitas dan kualitas untuk membantu pertumbuhan, dan perkembangan fisik, motorik serta kognitif anak.