Bisnis.com, JAKARTA - Ada pepatah mengatakan Don’t Judge A Book By Its Cover alias untuk tidak melihat buku hanya dari tampilan sampulnya saja. Namun, ketika melihat buku bersampul warna merah dengan judul Menjadi Indonesia Tanpa Diskriminasi, yang di tengahnya terpampang gambar para aktivis sedang melakukan aksi kampanye antidiskriminasi, langsung membuat saya berpikir pasti isinya menarik.
Terlebih, buku karangan Denny J.A. tersebut juga disematkan sepenggal kalimat inspiratif berbunyi "Tapi kamu tak akan berhasil menghapus warna-warni Indonesia," yang membuat saya semakin penasaran dengan isi di dalamnya.
Apalagi, jika judul itu disangkut-pautkan dengan situasi Indonesia saat ini yang memang sedang hangat-hangatnya terkait dengan pemilihan calon presiden dan wakil presiden 2014, antara pasangan Prabowo- Hatta dan Jokowi - Jusuf Kalla.
Ketika, nantinya di antara pasangan yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden itu diharapkan mampu mewujudkan mimpi penulis dan tentu rakyat Indonesia lainnya untuk menjadikan Indonesia tanpa diskriminasi.
Karena, saat ini berbagai informasi dari berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun jejaring sosial, banyak ditemukan kampanye dari masing-masing pendukung capres dan cawapres yang justru isinya ke ntal berbau diskriminatif.
Buku setebal kurang lebih 350 halaman, karangan Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang terbagi dalam lima bab utama ini diharapkan juga dapat menjadi semacam referensi bagi pasangan capres dan cawapres terpilih dalam memutuskan kebijakan program antidiskrimnasi.
Dalam buku tersebut, ada lima bab yang dibahas. Bab pertama tentang pertanyaan mengapa perlu Indonesia tanpa diskriminasi, kedua , menjelaskan data-data diskriminasi di Indonesia dan dunia. Bab ketiga , menjelaskan penyebab terjadinya diskriminasi.
Bab keempat adalah menjelaskan pengalaman negara-negara maju dalam melawan diskriminasi, serta bab kelima adalah roadmap menuju Indonesia tanpa diskriminasi.
DISKRIMINASI
Diskriminasi dalam buku ini juga bisa diartikan sebagai ketidakadilan yang masih harus diperjuangkan, karena Indonesia tanpa diskriminasi menjadi impian masyarakat Indonesia yang plural.
Menurutnya, saat ini perlakuan diskriminasi di Indonesia masih terjadi dalam berbagai bidang, mulai dari diskriminasi antara penganut agama yang berbeda, antara sesama penganut agama, diskriminasi antaretnis, dan diskriminasi perempuan.
Bagi Denny JA, diskriminasi berdasar agama adalah yang paling sulit untuk dihapuskan, karena tindakan diskriminasi tersebut kerap kali dilabeli dengan alasan moral dan keyakinan. Data yang dikeluarkan penulis, bahwa mayoritas publik Indonesia (75,6%) memang menyatakan mereka tidak masalah dan bisa menerima tetangga orang yang berbeda agama.
Namun, hanya 51% masyarakat saja yang bisa menerima kalau di lingkungan mereka didirikan tempat ibadah dari agama lain. Data survei ini memperlihatkan bahwa mendirikan rumah ibadah, aktivitas dan upacara keagamaan tetap bisa memancing sentimen negatif.
Kemudian, selain memuat data dan potret diskriminasi di Indonesia dan beberapa Negara lain, buku ini secara jauh juga mencoba menawarkan roadmap cara mengatasi diskriminasi yang ada secara bertahap