Bisnis.com, JAKARTA -- Sosok koreografer tari kontemporer Tanah Minang akan diangkat ke dalam sebuah film dokumenter "Tarian Malam" karya sutradara muda, Chariun Nissa.
Film yang akan dirilis pada 7 Juli 2014 itu, mengangkat kehidupan keluarga Ery Mefri, seorang seniman tari asal Sumatera Barat yang terkenal dengan koreografi perdana berjudul "Nan Jombang".
"Film ini tidak hanya memuat profil Nan Jombang, tapi benar-benar menceritakan perjuangan mereka menuju kemapanan di tengah lingkungan sosial yang sudah antipati," ujar Ilun, sapaan akrab Chairun Nissa, kepada Bisnis, Selasa (24/6/2014).
Setting film Tarian Malam, lanjutnya, berawal dari peristiwa gempa yang melanda Padang pada September 2009 dan perjuangan keluarga Nan Jombang untuk bangkit.
Dalam pembuatan film dokumenter ini, Ilun berupaya mengangkat kepentingan Uda Ery sebagai subjek yang memiliki batas privasi dan pesan yang ingin disampaikan lewat film.
"Ini dokumenter. Melibatkan Ery Mefri sebagai koreografer, istri ketiganya, dan empat orang anak sebagai penari. Semuanya berperan sebagai dirinya sendiri dan berakting natural," tuturnya.
Tak hanya mengangkat keindahan tari kontemporer Minang, film Tarian Malam juga mengangkat kehidupan domestik seorang seniman, termasuk praktik poligami dalam keluarga Uda Ery.
Sebagai koreografer, sosok Uda Ery tidak hanya mengoreografi tarian di panggung, tetapi juga mengoreografi kehidupan di rumah tangganya.
"Ada unsur poligaminya, karena dia pun terbuka mengakui bahwa istrinya ada tiga dan menurutnya itu salah satu inspirasi dalam berkarya," kata Ilun.
Film yang menjalani syuting pada Oktober 2013 itu rencananya akan diputar secara terbatas lewat road show yang digelar di beberapa institusi seni, komunitas tari, dan festival internasional.
Film ini merupakan kerjasama Ilun dengan Yayasan Tautseni dan rumah produksi Cangkir Kopi.
