Bisnis.com, JAKARTA - Mencari kuliner khas Jepang di Indonesia bukanlah hal yang sulit. Dengan mudahnya Anda akan menemukan berbagai jenis makanan Jepang, dari mulai restauran mewah hingga kios-kios kecil di pinggir jalan.
Kuliner Jepang kini menjadi salah sau santapan favorit masyarakat Indonesia. Masaharu Tada, koki pribadi Duta Besar Jepang untuk Indonesia, memperkenalkan empat jenis makanan Jepang tradisional kepada media di kediaman Duta Besar Jepang, beberapa waktu lalu. Acara ini bertajuk Promosi Esensi Kuliner Jepang.
Masaharu Tada atau yang akrab dipanggil Tada-san mempraktekan empat menu masakan, yakni tempura, sukiyaki, temari sushi, dan salad soba. Keempat menu ini dipilih Tada-san karena bahan yang diperlukan mudah didapat di Indonesia. Cara pembuatannya pun tidak terbilang sulit. Keempat menu ini dikemas ke dalam satu bento, yakni sajian bekal makan khas Jepang.
Menu pertama yang dibuat adalah sukiyaki. Sukiyaki merupakan kuliner tradisional Jepang yang berkuah dan di dalamnya terdapat berbagai isi seperti sayur, jamur dan daging. Yang membedakan dengan sup sayur adalah rasa kuahnya yang gurih dan manis, karena kaldu yang telah jadi diberikan tambahan kecap manis.
Bahan utamanya adalah kaldu atau dalam bahasa Jepang disebut dashi. Tada-san menggunakan nori (rumput laut) dan bonito (ikan kering) sebagai bahan kaldu.
Untuk masakan Jepang, Tada-san menjelaskan biasa membuat kaldu dari bahan hewani atau nabati. Dia pun mempraktekkan membuat dashi dengan dua jenis bonito. Yang pertama dengan ikan kering asli dan yang kedua menggunakan bubuk ikan kering instan.
Kedua kaldu ini memiliki rasa yang berbeda, yang instan ketika dicicipi akan terasa lebih gurih di mulut. Sedangkan kaldu dengan bahan yang asli terasa lebih tawar. “Dashi merupakan bahan yang penting dalam menu masakan Jepang,” tutur Tada-san.
Baik atau buruknya kaldu yang dibuat akan mempengaruhi keseluruhan dari hasil masakan yang dibuat. Ketika membuat kaldu, buih yang keluar dari panci harus diambil dan dibuang, ini merupakan salah satu cara membuat kaldu yang enak.
Setelah sukiyaki, menu berikutnya adalah salad soba. Soba merupakan sejenis mie tradisional masyarakat Jepang. Namun, berbeda dengan kebanyakan mie lainnya, soba harus disajikan dalam keadaan dingin. Oleh karena itu, disarankan setelah merebus soba hingga matang agar langsung memasukkannya ke dalam lemari es.
Salad soba yang dibuat oleh Tada-san menggunakan daging ayam yang telah dipotong tipis-tipis. Daging ayam ini terlebih dahulu telah direbus. Selain ayam, bahan lain yang digunakan adalah kol hijau yang telah diiris tipis. Tada-san menjelaskan ayam rebus bisa diganti sesuai dengan selera, misalnya diganti ayam goreng.
Dressing yang digunakan dalam salad soba ini sangat sederhana dan mudah dibuat. Tada-san menggunakan dua jenis shoyu (kecap Jepang) yakni yang kental dan encer. Setelah itu dicampur dengan andaliman dan minyak wijen.
Menu ketiga yang dibuat adalah sushi. Kali ini Tada-san membuat temari sushi dengan tiga macam, yakni tuna, salmon dan udang. Yang berbeda dari temari sushi dengan sushi lainya adalah bentuknya yang bulat seperti bola kecil.
Sajian terakhir yang dibuat oleh Tada-san adalah tempura. Tempura adalah makanan Jepang yang dicelupkan ke dalam adonan dan kemudian digoreng. Adonan tersebut dibuat dari tepung tempura dan kuning telur. Tada-san membuat tiga jenis tempura yakni udang, asparagus dan jamur shiitake.
Ketika menggoreng tempura, Tada-san memberikan tips agar tempura jangan digoreng terlalu matang. Ketika warna sudah mulai kekuningan, disarankan untuk segera diangkat satu per satu.
Tempura menjadi sajian terakhir yang dibuat oleh Tada-san. Semua makanan yang dibuat ditata rapi menjadi satu bento yang menarik. Tidak lupa, hiasan ditambahkan dalam bento tersebut. Selain mudah dibuat di rumah, empat menu itu menggunakan bahan yang semuanya halal.