Bisnis.com, JAKARTA - Simon Lesmana mungkin bukan sekadar karyawan swasta biasa. Pada tahun ini, dia berani melakukan operasi untuk membentuk lambungnya menjadi pipa memanjang atau lengan—disebut dengan sleeve gastrectomy—gara-gara berat badan yang berlebihan.
Sebelum operasi, badan Simon rentan pelbagai penyakit seperti darah tinggi, kolesterol hingga gangguan fungsi liver. Pernah sesekali dirinya melakukan diet namun hasilnya tak maksimal.
Awalnya, ini juga suatu perdebatan baginya dan keluarga. Tetapi, dia ingin sehat untuk anaknya. Sebulan pertama setelah operasi, dia tidak dapat makan normal. Namun perubahannya kian terasa. Rasa lapar yang dulu mendera, tidak lagi dirasakan. Kini Simon mengantongi berat 103kg, dari berat ideal yakni 80kg.
“Sebulan pertama saya sangat depresi, tapi saya ingin sehat dan itu menguatkan saya untuk bertahan menjalankan semua, dan sekarang saya cukup puas dengan hasilnya,” cerita Simon.
Masalah berat badan berlebih memang sering menjadi problem. Pelbagai cara dilakukan. Salah satunya, adalah yang dilakukan oleh Simon.
Dokter spesialis bedah RS Gading Pluit Peter Ian Limas mengatakan di Indonesia orang yang bermasalah dengan berat badan semakin bertambah. Ini bisa mengakibatkan munculnya berbagai penyakit dalam tubuh orang yang obesitas. Misalnya, diabetes, hipertensi, jantung, gagal ginjal dan lain sebagainya.
Diabetes juga akan meningkatkan kematian karena kelainan jantung, stroke hingga amputasi tungkai. Saat ini, pembedahan metabolik untuk terapi diabetes telah diperkenalkan pada masyarakat luas.
“Pembedahan ini untuk orang gemuk dan orang gemuk dengan diabetes. Nanti akan dilihat perkembangannya pada diabetes pada orang yang tidak terlalu gemuk,” katanya dalam satu seminar, beberapa waktu lalu.