Bisnis.com, JAKARTA - Minum obat dengan cara yang tidak sesuai dengan aturan tentu berbahaya bagi tubuh kita.
Berpikiran minum obat dengan dosis yang tinggi akan mendapatkan kesembuhan yang lebih cepat tentu pikiran yang tidak masuk akal. Musim pancaroba ini akan membuat banyak orang yang mengalami flu, karena perubahan cuaca yang tidak menentu.
Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) Rumah Sakit Gandaria Rusdian Utama Roeslani memaparkan seseorang yang terkena gejala penyakit flu tanpa diberi obat pun akan sembuh dengan sendirinya apabila disertai dengan pola hidup sehat.
Diantaranya, tidur cukup, makan yang sehat dan cukup, minum air putih, serta tambahan vitamin bisa membantu pemulihan.
Apabila gejala flu, tambahnya, setelah tiga hari bertambah parah dengan adanya demam bisa dengan minum obat yang dijual bebas yang dosisnya lebih rendah. Biasanya ada yang bisa sembuh hanya dengan obat tersebut, ada pula yang tidak. Jika tidak, seseorang sebaiknya pergi ke dokter agar mendapatkan resep dimana obatnya dikombinasikan agar tubuh bisa maksimal kesembuhannya.
“Pada tahap itu, tentu antibody dalam diri sudah tidak bisa menahan bakteri yang semakin menguasai, jadi harus dibantu dengan obat antibiotik yang bisa didapat dari dokter,” katanya.
Selain itu, ada pula beberapa orang yang merasa sudah sangat mengerti dengan tubuhnya sehingga mengklaim dirinya adalah dokter diri sendiri. Hal ini terbukti dengan adanya orang yang membeli obat yang pernah diberikan dokter dengan resep dan merasa cocok. Karena merasa cocok, orang tersebut akan meminum kembali obat yang sama dan tidak peduli dengan dosis yang ada.
Rusdian menjelaskan minum obat yang dosisnya tinggi lambat laun akan membuat tubuh menjadi resistant dengan obat yang dosisnya di bawah itu atau kebal dengan obat lain. Sedangkan, pasien tidak tahu kondisi tubuh kala itu sama dengan kondisi saat sakit terdahulu.
“Tidak mungkin seseorang akan selalu sama sakitnya, karena kondisi tubuh akan berbeda dan belum tentu dokter akan memberikan obat yang sama pula,” papar Rusdian.
Jika, hal tersebut dilakukan secara intens, mekanisme tubuh akan berubah. Rusdian mengatakan tubuh seseorang dapat kembali seperti sesaat sebelum mengalami resistant jika dirinya berhenti mengonsumsi obat dengan menetapkan dosis sendiri.
“Ya, bisa hingga 6 bulan tubuh harus mengubah kondisinya lagi seperti sebelum terbiasa minum obat yang dosisnya langsung tinggi tanpa resep dokter,” tutupnya.