Bisnis.com, LOS ANGELES- Meski awalnya pihak Sony Pictures menarik film The Interview, akhirnya film komedi tersebut diluncurkan pada Hari Natal dan langsung meraup pendapatan US$1 juta.
Film komedi yang bercerita tentang upaya pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un itu hampir gagal tayang setelah ada ancaman dari kelompok peretas. Sejumlah jaringan bioskop pun menolak menayangkan film tersebut.
Namun Sony melakukan cara lain dalam merilis film tersebut. Sony pun akhirnya menggandeng sedikitnya 331 bioskop independen, penyewaan video, dan pemutaran di Youtube, Google Play, serta sejumlah situs lainnya untuk menayangkan film tersebut.
Meski begitu, masih belum diketahui apakah pendapatan Sony dari film ini bisa menutupi bujet US$44 juta yang dikeluarkan, ditambah lagi biaya sebesar US$30 juta hingga US$40 juta untuk pemasaran film serta pembayaran dua bintang utamanya, Seth Rogen dan James Franco.
Sehari sebelum film itu diputar di bioskop independen pada Hari Natal, ratusan bahkan ribuan orang dikabarkan telah mengunduh film tersebut melalui situs film bajakan.
Rupanya kontroversi telah memberi film itu bentuk pemasaran lain, yang membuat para penonton makin penasaran untuk menontonnya.
Salah satu penonton film itu, David Humdy, 65, seorang akuntan di industri hiburan mengatakan film itu “konyol, menghibur, dan ternyata lebih bagus dari yang diharapkan.”
Selain itu, perilisan film dengan cara yang tidak konvensional ini, menurut analis box office Jeff Bock, merupakan satu cara lain bagi industri perfilman memasarkan produknya.
“Jika ini berjalan baik, tentu saja, semuanya jadi akan mengarah ke online. Hollywood akan melihat cara lain untuk merilis produknya,” kata Bock dilansir Reuters. (Bisnis.com)
BACA JUGA: