Ilustrasi/Sheckys
Fashion

Jasa Biro Jodoh Profesional Kini Makin Diminati

Deandra Syarizka
Jumat, 13 Februari 2015 - 14:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –Tren menggunakan aplikasi online untuk mencari pasangan hidup kini mulai menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat terutama di Asia. Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan oleh biro jodoh premium asal Singapura Lunch Actually di empat negara, yaitu Singapura, Malaysia, Hong Kong dan Indonesia, seperti keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Jumat ( 13/02/2015)

 Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 1659 responden dengn komposisi 49,01 persen wanita dan 50,99 persen pria. Secara pendidikan, responden tingkat sarjana ke atas mencapai 74,08 persen. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan margin error mencapai 3 persen.

 “Hasil riset kami menunjukkan bahwa 49,09% pria dan 32.72% perempuan menggunakan aplikasi online dating untuk mencari pasangannya,” ujar CEO Lunch Actually Violet Lim. Dari data tersebut, pria berusia 21 hingga 30 tahun lebih banyak menggunakan aplikasi kencan dibandingkan pria berumur di atas 31 tahun. Sementara itu, perempuan berusia 26 hingga 35 tahun adalah kelompok mayoritas pengguna aplikasi tersebut.

 “Hal ini memang wajar mengingat perempuan pada usia tersebut sudah mulai merasakan kecemasan psikologis saat belum menemukan jodohnya,” tambah Lim.

 Di sisi lain, meski tren menggunakan aplikasi jodoh terus tumbuh, namun mayoritas responden tetap memilih cara konvensional dalam mencari pasangan hidupnya. Pilihan utamanya adalah menggunakan jasa biro jodoh profesional.

 “Di Indonesia sendiri, faktor pertemuan fisik masih menjadi penentu cocok tidaknya seseorang terhadap calon pasangannya,” ungkap Lim.

 Hasil risetnya menemukan tiga alasan besar yang menjadi daya tarik dari seorang pria atau wanita. Pria yang tertarik pada wanita karena faktor kecantikan sebesar 44,7%, daya tarik fisik sebesar 36,2% serta humoris atau baik sebanyak 31,9%.

 Menurutnya, tidak ada perbedaan signifikan antara pria di Singapura, Hong Kong dan Malaysia. Sementara itu, perempuan Indonesia memiliki ketertarikan lebih pada pria yang memiliki karir dan penghasilan yang mapan dibanding perempuan di negara lain yang memilih pria karena rasa percaya dirinya.

 Masyarakat Indonesia yang masih berorientasi pada hubungan sosial turut mempengaruhi pola pikir terhadap pernikahan. Jika di Hong Kong umur ideal untuk menikah adalah 33 tahun ke atas, maka di Indonesia responden memilih usia lebih muda untuk menikah.

 “Pria dan wanita Indonesia belum berubah dalam hal pilihan usia untuk menikah, yaitu 26 hingga 32 tahun. Pada usia seperti ini, biasanya sudah lulus kuliah dan memiliki pekerjaan tetap serta tabungan yang cukup sehingga dianggap ideal untuk menikah,” tuturnya lagi.

 

 

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro