Pemilik kerajinan akik Ngudi Roso di Wonogiri, M. Hartono, menunjukkan bongkahan batu yang dia kumpulkan di lima nampan ukuran sedang, Jumat (13/2/2015). Batu itu berwarna cokelat kusam. Serpihannya menunjukkan warna yang lebih terang, yaitu jingga.
Saat disinari lampu senter, batu itu seolah menyala. Ada semburat cahaya seperti api yang terpendam dalam batu tersebut. Dia mengaku menyiapkan Rp70 juta untuk mengumpulkan batu-batu jenis tersebut.
Anggota tim pemburu yang dia kerahkan mendapat uang saku Rp5 juta untuk memburu batuan tersebut. Jika uang itu kurang, Rp5 juta bisa digunakan untuk down payment (DP) atau uang muka. Kekurangannya bisa segera dilunasi.
Kalau perlu, untuk mendapatkan material batuan tersebut, Hartono siap melego mobilnya. Dia serius memburu batu itu yang kelak setelah diolah akan menjadi batu fire opal atau barjad api.
Jenis batu asal Bukit Manggal, Dusun Simpangan, Desa Hargantoro, Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri itu kini menjadi incaran para kolektor. Booming batu itu terjadi sejak batu mulia itu dinyatakan mengungguli keindahan batu fire opal asal Meksiko dan Tanzania dalam pameran batu mulia internasional beberapa waktu lalu.